Sabtu, 15 November 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • SEPAK BOLA
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
  • TRAKTIR KOPI
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • SEPAK BOLA
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
  • TRAKTIR KOPI
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Berita Terkini

Garda Digital i-Pubers: 1,5 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Sampai ke Tangan Petani Tanpa Bocor

Sebuah Revolusi Transparansi: Mengatasi ketidakpastian, kelangkaan, dan harga yang tetap tinggi.

by A. Burhany
01/11/2025
in Berita Terkini, Nasional, Pertanian, Sains & Teknologi
Reading Time: 8 mins read
A A
Garda Digital i-Pubers: 1,5 Juta Ton Pupuk Bersubsidi Sampai ke Tangan Petani Tanpa Bocor

WARTAKITA.ID, JAKARTA – Selama puluhan tahun, ada sebuah rahasia umum yang diketahui semua orang namun tak pernah terselesaikan: pupuk bersubsidi yang seharusnya meringankan beban petani, sering kali menguap di tengah jalan. Oknum nakal, distributor tidak jujur, hingga spekulan yang menimbun dan menjual kembali dengan harga selangit—semua ini menjadi momok yang merampas hak petani. Pemerintah memompa subsidi triliunan rupiah dari APBN, namun yang dirasakan petani di ujung rantai distribusi? Ketidakpastian, kelangkaan, dan harga yang tetap tinggi.

Namun, sejak 2025, ada yang berubah. Di tengah euforia penurunan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi sebesar 20% yang diumumkan pemerintah pada 22 Oktober 2025, sebuah pertanyaan krusial menggantung di benak jutaan petani: “Apakah kali ini benar-benar berbeda? Atau akankah ini hanya menjadi janji kosong lagi?” Jawabannya terletak pada sebuah sistem digital yang kini beroperasi secara diam-diam namun berdampak besar: i-Pubers (Integrasi Pupuk Bersubsidi)—garda digital yang mengubah total paradigma distribusi pupuk di Indonesia.

Angka yang Tidak Bisa Dibohongi

Hingga 19 Maret 2025, sistem i-Pubers telah berhasil menyalurkan 1,52 juta ton pupuk bersubsidi secara digital ke seluruh Indonesia. Angka ini bukan sekadar statistik; ini adalah bukti nyata bahwa teknologi dapat mengalahkan kebocoran sistemik yang selama ini dianggap mustahil diberantas. Setiap kilogram dari 1,52 juta ton tersebut tercatat secara digital—dari pabrik, gudang distributor, hingga tangan petani—dengan jejak audit yang tidak bisa dimanipulasi.

Mekanismenya sederhana namun revolusioner. Petani yang terdaftar dalam e-RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) kini cukup datang ke kios resmi dengan membawa satu dokumen: Kartu Tanda Penduduk (KTP). KTP dipindai, data diverifikasi secara real-time dengan server pusat, dan transaksi langsung tercatat. Tidak ada lagi ruang untuk “main mata,” tidak ada celah untuk memanipulasi data penerima subsidi, dan yang terpenting—tidak ada lagi petani yang harus membayar lebih mahal karena oknum yang bermain di tengah rantai distribusi.

Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, pernah mengungkapkan dalam berbagai kesempatan bahwa tantangan terbesar distribusi pupuk bersubsidi bukan pada produksi atau stok, melainkan pada transparansi dan akuntabilitas di tingkat akhir. “Sistem lama memberikan ruang terlalu besar untuk penyimpangan. Dengan i-Pubers, setiap transaksi terekam, setiap penyimpangan bisa dideteksi dengan cepat,” tegasnya.

Command Center: Mata yang Tidak Pernah Berkedip

Ilustrasi: Command Center PT Pupuk Indonesia

Di balik kesuksesan i-Pubers, terdapat infrastruktur teknologi yang canggih: Command Center Pupuk Indonesia. Ruangan berbasis Internet of Things (IoT) ini memantau pergerakan pupuk bersubsidi secara real-time dari 34 provinsi di seluruh Indonesia. Layar-layar besar menampilkan data stok di setiap gudang, jumlah penebusan harian di setiap kios, hingga anomali distribusi yang dapat dideteksi dalam hitungan menit.

Ketika ada indikasi penumpukan stok yang tidak wajar di satu wilayah—tanda potensial adanya penimbunan—sistem langsung mengirimkan alert kepada tim lapangan untuk melakukan investigasi. Ketika ada kios yang menjual di atas HET, laporan dari petani melalui nomor pengaduan 082311109690 langsung terintegrasi ke dalam sistem dan ditindaklanjuti dalam hitungan jam, bukan hari atau minggu seperti dulu.

Rahmad Pribadi, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menegaskan bahwa Command Center bukan hanya alat pemantau, tetapi juga sistem peringatan dini. “Kami tidak lagi menunggu laporan manual yang bisa memakan waktu berminggu-minggu. Sistem digital memungkinkan kami untuk mengetahui masalah bahkan sebelum petani mengeluh,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta (22/10/2025).

Stok Aman, Distribusi Terkendali—Momentum yang Tepat

Ilustrasi: Petani terverifikasi terjamin mendapatkan pupuk dengan HET resmi

Per 22 Oktober 2025, Pupuk Indonesia memastikan stok pupuk bersubsidi nasional mencapai 1.101.807 ton, angka yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun. Lebih mengesankan lagi, untuk menghadapi musim tanam Oktober–Maret 2025/2026, perusahaan telah menyiapkan stok sebesar 1,2 juta ton—setara dengan 259% dari ketentuan minimum yang ditetapkan pemerintah. Ini bukan hanya cadangan besar, tetapi juga menunjukkan kesiapan infrastruktur untuk menyalurkannya secara tepat waktu dan tepat sasaran.

Namun, stok yang besar tidak akan berarti jika distribusinya kacau. Di sinilah i-Pubers membuktikan nilainya. Dengan sistem terkawal, pemerintah kini memiliki visibilitas penuh: berapa banyak petani yang sudah menebus pupuk, berapa banyak yang belum, dan di wilayah mana terjadi kendala. Data ini memungkinkan pemerintah untuk melakukan intervensi cepat—apakah itu menambah pasokan ke wilayah tertentu atau menindak distributor yang tidak patuh.

Dari Subsidi Buta ke Subsidi Cerdas

Selama ini, subsidi pupuk sering disebut sebagai “subsidi buta”—pemerintah tahu berapa banyak uang yang dikucurkan, tetapi tidak sepenuhnya tahu apakah subsidi itu benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bahkan mengakui bahwa sebelum implementasi i-Pubers, kebocoran subsidi pupuk bisa mencapai angka yang signifikan, merugikan negara hingga triliunan rupiah setiap tahunnya.

Dengan i-Pubers, era “subsidi buta” berakhir. Sistem ini tidak hanya mencatat siapa yang menerima pupuk, tetapi juga memvalidasi apakah penerima tersebut adalah petani yang berhak sesuai e-RDKK. Jika ada nama yang tidak terdaftar mencoba menebus pupuk bersubsidi, sistem otomatis menolak transaksi. Ini adalah bentuk subsidi cerdas—yang tidak hanya menghemat uang negara, tetapi juga memastikan bahwa setiap rupiah subsidi benar-benar memberikan dampak kepada petani yang membutuhkan.

Menurut estimasi Pupuk Indonesia, efisiensi yang dicapai melalui perbaikan tata kelola distribusi dan penggunaan teknologi digital seperti i-Pubers berpotensi menghemat anggaran negara hingga Rp10 triliun. Dana yang sebelumnya bocor ini kini dapat dialokasikan untuk program-program lain yang mendukung kesejahteraan petani, seperti bantuan alat pertanian modern atau program pelatihan.

Tantangan: Jangan Sampai Teknologi Jadi Beban

Namun, seperti setiap sistem baru, i-Pubers juga menghadapi tantangan. Di beberapa daerah pelosok, jaringan internet yang tidak stabil menjadi hambatan teknis. Kios-kios di wilayah terpencil kadang mengalami kesulitan mengakses sistem karena sinyal yang buruk. Selain itu, ada juga hambatan sosial: sebagian petani lanjut usia yang tidak terbiasa dengan sistem digital merasa kesulitan beradaptasi, meskipun sebenarnya mereka hanya perlu menunjukkan KTP.

Untuk mengatasi ini, Pupuk Indonesia telah melakukan berbagai upaya. Pertama, menyediakan pelatihan intensif kepada pengelola kios dan distributor di seluruh Indonesia tentang cara mengoperasikan sistem i-Pubers. Kedua, menyiapkan backup system offline yang dapat digunakan sementara jika terjadi gangguan jaringan, dengan sinkronisasi data otomatis begitu koneksi pulih. Ketiga, melakukan sosialisasi masif kepada petani bahwa sistem baru ini justru mempermudah, bukan mempersulit mereka.

TA Khalid, anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Gerindra, dalam pernyataannya (27/10/2025) menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap implementasi sistem digital ini. “Teknologi hanyalah alat. Jika tidak diawasi, teknologi bisa disalahgunakan. Oleh karena itu, kami akan terus memantau apakah i-Pubers benar-benar berfungsi seperti yang dijanjikan, atau hanya menjadi jargon kosong,” tegasnya.

Lebih dari Sekadar Sistem, Ini adalah Perubahan Budaya

Ilustrasi: Verifikasi petani penerima pupuk bersubsidi, cukup dengan KTP

Pada akhirnya, keberhasilan i-Pubers bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang perubahan budaya. Selama puluhan tahun, budaya “permainan” dalam distribusi pupuk bersubsidi sudah mengakar. Ada pihak-pihak yang merasa nyaman dengan sistem lama yang penuh celah, karena dari celah itulah mereka mengambil keuntungan. Mengubah budaya ini membutuhkan political will yang kuat, tidak hanya dari pemerintah pusat, tetapi juga dari pemerintah daerah, distributor, hingga petani itu sendiri.

Presiden Prabowo Subianto, dalam instruksinya kepada Menteri Pertanian pada 16 Oktober 2025, menekankan bahwa revitalisasi sektor pupuk tidak hanya soal pabrik dan harga, tetapi juga tentang memastikan sistem distribusi bersih dari praktik korupsi. “Pupuk harus sampai ke petani, titik. Tidak ada alasan lagi untuk kebocoran,” tegas Presiden.

Instruksi ini ditindaklanjuti dengan berbagai kebijakan keras. Kios yang terbukti menjual pupuk bersubsidi di atas HET atau melakukan penimbunan langsung dicabut izinnya tanpa kompromi. Bahkan, ada ancaman pidana bagi oknum yang terlibat dalam praktik penyimpangan. Ini adalah sinyal yang jelas: era permisif terhadap kebocoran pupuk sudah berakhir.

Harapan Baru dari Desa

Di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, seorang petani bernama Karsa mengungkapkan harapannya. “Penurunan harga pupuk ini sangat pro terhadap para petani, apalagi menjelang musim tanam seperti sekarang. Tapi mohon kepada para kios dan penyalur pupuk untuk lebih mempermudah dalam penyalurannya,” ujar Karsa (28/10/2025). Permintaan sederhana ini mewakili suara jutaan petani di seluruh Indonesia: mereka tidak hanya ingin harga murah, tetapi juga akses yang mudah dan transparan.

BACA JUGA:

Dari Tanah Masam ke Laba Manis: Kisah Petani Makmur yang Mengubah Nasib

Ketika Anak Muda Menulis Ulang Wajah Pertanian Indonesia dengan Drone, Data, dan Determinasi

Lodiana Lae: Dari Bedeng Sayur di NTT ke Bangku Kuliah—Ketika Generasi Z Menulis Ulang Makna Jadi Petani

Pemerintah Pangkas HET Pupuk 20%, Garda Digital Pupuk Indonesia Jadi Kunci Cegah Kebocoran

Bagaimana Revitalisasi Rp54 Triliun Turunkan Harga Pupuk dengan Prediksi Laba Rp7,5 Triliun?

Di Trenggalek, Jawa Timur, Kepala Bidang Penyuluhan, Sarana, dan Prasarana Pertanian, Dina Septariasari, mengonfirmasi bahwa efisiensi sistem distribusi digital telah membawa dampak nyata. “Efisiensi di sektor industri pupuk menurunkan harga hingga 20 persen. Dampaknya sangat terasa bagi petani,” katanya. Namun ia juga menambahkan, sosialisasi masih perlu ditingkatkan agar semua petani, terutama di daerah terpencil, benar-benar memahami cara kerja sistem baru ini.

Menuju Pupuk Bersubsidi Tanpa Kebocoran di 2030

Infografis: Alur distibusi dan pengawasan pupuk bersubsidi

Pupuk Indonesia menargetkan bahwa pada tahun 2030, 100% distribusi pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia dilakukan melalui sistem digital terintegrasi. Bukan hanya i-Pubers, tetapi juga sistem pembayaran cashless untuk mengurangi transaksi tunai yang rawan manipulasi, serta integrasi dengan platform e-commerce pertanian yang memungkinkan petani memesan pupuk secara online dan dikirim langsung ke lahan mereka.

Visi ini ambisius, namun bukan mustahil. Jika dalam waktu kurang dari dua tahun i-Pubers sudah mampu menyalurkan 1,52 juta ton pupuk tanpa kebocoran signifikan, maka target 100% digitalisasi pada 2030 adalah sesuatu yang realistis. Yang dibutuhkan adalah komitmen konsisten dari semua pihak—pemerintah, BUMN, distributor, dan petani—untuk terus memperbaiki sistem dan menutup setiap celah yang tersisa.

Penurunan HET sebesar 20% adalah berita baik. Namun berita yang lebih baik lagi adalah fakta bahwa kali ini, penurunan harga benar-benar bisa dirasakan petani hingga ke pelosok negeri. Garda digital i-Pubers telah mengubah itu dari sekadar janji menjadi kenyataan. Dan ini baru permulaan. Ketika teknologi dan political will bersatu, bahkan masalah yang tampak mustahil diselesaikan selama puluhan tahun pun bisa diatasi. Inilah revolusi transparansi yang sesungguhnya—revolusi yang tidak meletus di jalan, tetapi terjadi secara diam-diam di setiap kios pupuk di seluruh Indonesia, mengubah kehidupan jutaan petani, satu transaksi digital pada satu waktu.

***

Catatan Penulis: Artikel ini ditulis berdasarkan data resmi dari Kementerian Pertanian, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan liputan lapangan di berbagai daerah. Data penyaluran pupuk melalui i-Pubers (1,52 juta ton hingga 19 Maret 2025) bersumber dari laporan resmi perusahaan. Untuk melaporkan penyimpangan distribusi pupuk bersubsidi, masyarakat dapat menghubungi nomor pengaduan 082311109690.

Tags: Digitalisasii-PubersKedaulatan PanganKTPPT Pupuk IndonesiapupukPupuk BersubsidiPupuk Indonesiapupuk subsiditransparansi
Share257Tweet161Send

ARTIKEL TERKAIT

Para Taipan di Balik Jerat: Memburu Gurita Mafia & Respon Global

Para Taipan di Balik Jerat: Memburu Gurita Mafia & Respon Global

15/11/2025
Kesaksian dari ‘Neraka Kripto’: Disekap, Disetrum, dan Dipaksa Menipu

Kesaksian dari ‘Neraka Kripto’: Disekap, Disetrum, dan Dipaksa Menipu

15/11/2025
‘Pabrik Penipu’ Asia: Jejak Perbudakan WNI dari Kasino Runtuh di Kamboja

‘Pabrik Penipu’ Asia: Jejak Perbudakan WNI dari Kasino Runtuh di Kamboja

15/11/2025
Presiden Prabowo Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara yang Divonis Kasus Pungutan, Akhiri Perjuangan Hukum Panjang

Presiden Prabowo Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara yang Divonis Kasus Pungutan, Akhiri Perjuangan Hukum Panjang

15/11/2025
Hacker Gunakan AI Claude Code untuk Serangan Otonomus – Repiw

Hacker Gunakan AI Claude Code untuk Serangan Otonomus – Repiw

14/11/2025
Operation Endgame: Pukulan Telak 11 Negara yang Menumbangkan 1.025 Server ‘Pabrik’ Malware Global

Operation Endgame: Pukulan Telak 11 Negara yang Menumbangkan 1.025 Server ‘Pabrik’ Malware Global

14/11/2025
Mengupas Tuntas Bobibos: BBM Nabati RON 98 Viral dari Jerami, Harga Rp4.000-an, Tapi Amankah?

Mengupas Tuntas Bobibos: BBM Nabati RON 98 Viral dari Jerami, Harga Rp4.000-an, Tapi Amankah?

14/11/2025
Alhamdulillah, Dua Guru Luwu Utara yang Dipecat Direhabilitasi Presiden Prabowo

Alhamdulillah, Dua Guru Luwu Utara yang Dipecat Direhabilitasi Presiden Prabowo

13/11/2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

TERPOPULER-SEPEKAN

  • Palu Keadilan yang Mengorbankan Pahlawan: Tragedi Abdul Muis dan Gagalnya Hati Nurani dalam Sistem Hukum Kita

    Palu Keadilan yang Mengorbankan Pahlawan: Tragedi Abdul Muis dan Gagalnya Hati Nurani dalam Sistem Hukum Kita

    23 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Kontroversi Gelar Pahlawan Nasional Soeharto: Protes HAM Warnai Keputusan Prabowo di Hari Pahlawan 2025

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Mengupas Tuntas Bobibos: BBM Nabati RON 98 Viral dari Jerami, Harga Rp4.000-an, Tapi Amankah?

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3639 shares
    Share 1456 Tweet 910
  • Operation Endgame: Pukulan Telak 11 Negara yang Menumbangkan 1.025 Server ‘Pabrik’ Malware Global

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Pendidikan Anti-Korupsi di Sekolah: Membangun Generasi Jujur Sejak Usia Dini

    32 shares
    Share 13 Tweet 8
  • Alhamdulillah, Dua Guru Luwu Utara yang Dipecat Direhabilitasi Presiden Prabowo

    18 shares
    Share 7 Tweet 5
  • Presiden Prabowo Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara yang Divonis Kasus Pungutan, Akhiri Perjuangan Hukum Panjang

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • 3+ Pilar Diet Sehat: Panduan Makanan, Olahraga, dan Gaya Hidup

    17 shares
    Share 7 Tweet 4
  • Ketika Anak Muda Menulis Ulang Wajah Pertanian Indonesia dengan Drone, Data, dan Determinasi

    478 shares
    Share 186 Tweet 116

WARTAKITA

zlatan ibrahimovic menuju old trafford
Sepak Bola

Ibrahimovic Tertarik ke Napoli, Begini Sambutan Ancelotti

21/10/2019
Muswil I AMK Sulsel, Danny Serukan Adaptasi Sosial Jadi Pengantar Makassar Menuju Metaverse
Makassar & Sulsel

Muswil I AMK Sulsel, Danny Serukan Adaptasi Sosial Jadi Pengantar Makassar Menuju Metaverse

21/03/2022
#CekFakta “##BERAKHIR PAHIT##. SK GUBERNUR DI CABUT. DETIK DETIK JOKOWI UMUMKAN PEMECATAN ANIES”
Cek Faktanya

#CekFakta “##BERAKHIR PAHIT##. SK GUBERNUR DI CABUT. DETIK DETIK JOKOWI UMUMKAN PEMECATAN ANIES”

22/06/2021
3 Kabupaten Terdampak Parah Banjir Bandang dan Longsor
Makassar & Sulsel

3 Kabupaten Terdampak Parah Banjir Bandang dan Longsor

05/05/2024
Lalelok United Kontra PSM Makassar : Sama-sama Ingin Menang
Sepak Bola

Lalelok United Kontra PSM Makassar : Sama-sama Ingin Menang

21/01/2020
Harga Motor Listrik Polytron Fox-S Cuma 9 Juta Rupiah
Otomotif

Kelebihan Motor Listrik Polytron Fox-R, Belum Tentu Ada di Merek Lain

29/01/2024
Jeda BRI Liga 1, PSM Makassar Berkumpul Kembali Pertengahan Januari
Sepak Bola

Jeda BRI Liga 1, PSM Makassar Berkumpul Kembali Pertengahan Januari

29/12/2023
Trend Model Rambut Pria 2023
Fashion & Kecantikan

Trend Model Rambut Pria 2023

26/04/2023
Wali Kota Makassar Rebus Bahan Pangan, Ajak Warga Sukseskan Peluncuran Festival Rebus Makassar
Makassar & Sulsel

Fenomena Kelangkaan Minyak Goreng, Danny Pomanto Ajak Masyarakat Hidup Sehat Dengan Menu Rebusan

27/03/2022
Jalankan Perintah Jokowi, Ini yang Dilakuka  Ketua TP PKK Makassar
Makassar & Sulsel

18 Dokter, 7 Perawat, 4 Bidan, Meninggal karena COVID-19 di Sulsel

28/01/2021
PJ Wali Kota Iqbal Hadiri IDF 2019
Makassar & Sulsel

PJ Wali Kota Iqbal Hadiri IDF 2019

22/07/2019
hasil race sidrap prix night race 2016
Otomotif

Hasil Race Sidrap Prix Night Race 2016

03/04/2016
Alhamdulillah, Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Lewat Jalur Takdir
Sepak Bola

Alhamdulillah, Timnas Indonesia Lolos 16 Besar Lewat Jalur Takdir

26/01/2024
Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Sejauh 1,6 Km ke Hulu Kali Bebeng
Alam dan Lingkungan Hidup

Gunung Merapi Erupsi, Awan Panas Sejauh 1,6 Km ke Hulu Kali Bebeng

08/02/2024
Pemkot Makassar Dibantu Kemenpan RI Menerapkan MPP
Makassar & Sulsel

Humas Makassar Meraih SYL Award

24/03/2018
Drone DJI Mini 2 Resmi Dijual di Indonesia
Gadget

Drone DJI Mini 2 Resmi Dijual di Indonesia

12/11/2020
Load More
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • SEPAK BOLA
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
  • TRAKTIR KOPI

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.