CIAMIS — Pada Rabu (18/10/2023), umat Islam di Desa Pawindan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, berkumpul di sawah yang kering untuk melaksanakan shalat Istisqa, sebagai bentuk doa dan permohonan kepada Allah SWT agar menurunkan hujan. Keadaan ini terjadi karena kekeringan yang melanda 441 desa dan 67 kecamatan di Jawa Barat.
Provinsi Jawa Barat sedang menghadapi kemarau panjang yang telah berdampak pada kebutuhan air bersih. Diperkirakan sebanyak 468.290 liter air per kota dan kabupaten dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan 192.331 keluarga yang terdampak. Situasi ini menjadi keprihatinan bagi umat Islam di daerah tersebut.
Shalat Istisqa adalah shalat yang dilakukan ketika umat Islam menghadapi musibah atau bencana alam, seperti kekeringan, umat Islam berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar menurunkan hujan untuk mengatasi kekeringan.
Sebagai bentuk Ikhtiar bermunajat diturunkan hujan, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya beserta jajaran dan ribuan masyarakat melaksanakan shalat istisqo yang digelar di Alun-Alun Ciamis, Rabu, (18/10/2023).
Pelaksanaan shalat istisqo tersebut sebagaimana Surat Edaran Bupati Ciamis Nomor 400.8.2.3/1.480-Kesra, yang dikeluarkan tanggal 11 Oktober 2023 perihal himbauan shalat istisqo tahun 1445 H / 2023 M.
Pelaksanaan shalat istisqo ini dilaksanakan dengan berbagai unsur seperti para tokoh ulama, ASN, masyarakat umum, santriwan-santriwati, petani dan pelajar dari berbagai tingkatan.
Bertindak sebagai imam pada pelaksanaan shalat istisqo tersebut KH. Bukhori Muslim dengan Khotib KH. Saeful Uyun selaku Ketua MUI Kabupaten Ciamis. Selain itu, Shalat Istisqo ini juga dilaksanakan secara serempak di 27 kecamatan sampai ke tingkat desa di Kabupaten Ciamis.
Diungkapkan Bupati Herdiat, mengahadapi musim kemarau panjang akibat efek pemanasan global yang terjadi hari ini, berdampak kepada terjadinya krisis air bersih dan kekeringan diberbagai daerah yang menjadi kebutuhan sehari-hari.
“Banyak masyarakat membutuhkan air bersih untuk sekedar membersihan diri, hal ini disikapi dengan bijak dan menjadi tanggung jawab pemerintah bersama dengan elemen lainnya untuk dicarikan solusi”, ungkapnya. (*)