WARTAKITA.ID – MAKASSAR, Bank Sampah dan sistem pembuangan yang terintegrasi sebagai bagian dari program Makassarta’ Tidak Rantasa (MTR) terbukti mampu dimanfaatkan oleh warga untuk menambah pendapatan secara ekonomi.
Tidak hanya itu, untuk sampah rumah tangga dapat pula dijadikan biogas alam yang mampu menopang kebutuhan gas rumah tangga.
Upaya Pemerintah Kota Makassar yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat ini ternyata dilirik oleh Negeri Ginseng, Korea Selatan. Ternyata Kota Makassar berpeluang untuk menerapkan teknologi insenerasi sampah menjadi energi (waste to energy).
Olehnya itu, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) akan dibangun di Kota Makassar. Bahkan Pemerintah Kota Makassar telah teken kontrak kerja dengan Green Technology Center, Korea Selatan.
Perwakilan Green Technology Center (GTC), Dwunkok Jun, saat rapat pembahasan proyek PLTSa di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Jumat (20/4/2018), mengatakan bahwa kota Makassar cukup berpeluang untuk mewujudkan hal tersebut dibandingkan dengan kota lain di Indonesia.
OBC (Outline Business Case) atau feasibility study diharapkan dapat diselesaikan pada bulan november 2018. Dimana diharapkan OBC dapat memberikan gambaran potensi pengelolaan sampah.
Untuk kebutuhan OBC, pihak GTC berharap dukungan Pemkot Makassar. Salah satunya dengan penyediaan data-data yang dibutuhkan. Termasuk observasi langsung di TPA.
Hadir dalam rapat ini Sekretaris Dinas PU, Nirman Yusuf, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup. Bahkan pada tahun lalu, pihak GTC sudah melakukan survei sirkulasi persampahan di beberapa titik.