Minggu, 28 Mei 2023
  • kontak
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
wartakita.id
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN
No Result
View All Result
wartakita.id
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN
No Result
View All Result
wartakita.id
No Result
View All Result
ads ads ads
Home Berita

Wisata Dan Tradisi Nyekar Di Pulau Libukang Palopo

5 Juni 2016
in Berita
Reading Time: 3 mins read
A A
wisata dan tradisi nyekar di pulau libukang palopo

wisata dan tradisi nyekar di pulau libukang palopo

Wartakita, PALOPO – Berwisata sambil mengikuti nyekar punya kepuasan tersendir bagi setiap orang apalagi kalau tempatnya mendukung dengan nilai estetika dan religi.  Salah satu tempatnyanya di pulau Libukang, Palopo, Sulawesi selatan. Pulau ini merupakan surga bagi pengikut ajaran Khalwatiah dan para keturunan mantan penghuni pulau Libukang.

Pulau yang letaknya tak jauh dari pelabuhan tanjung ringgit palopo, pulau ini merupakan surga kecil bagi orang orang keturunan eks penghuni pulau libukang yang tersingkirkan oleh kekejaman kolonial Belanda pada jamannya  dan bagi para pengikut ajaran tharikat khalwatiah. Pulau ini dijadikan sebagai tempat rekreasi keluarga kerabat dan tempat berziarah di makam leluhur orang to libukang  yang dahulunya adalah pejuang dan penerima ajaran tharikat khalwatiah.

Lautan Manusia Sambut Tim Nasional Indonesia U-22 di SUGBK

Akhirnya, Coldpay Konser di Indonesia!

Rekor Panas Tertinggi di Vietnam Mencapai 44,1 Derajat Celcius

Ombak yang tenang  menjadikan pengunjung  tenang hingga ketempat tujuan dengan menggunakan perahu motor selama 5 menit dari pelabuhan tanjung ringgit dengan jarak 2 kilometer. pengunjung bisa langsung berkeliling pulau yang luasnya sekitar 8 hektar sambil memantau alam berupa bakau dan atau kegiatan lainnya seperti mancing.

“Dengan membayar ongkos hingga ke pulau, cukup bayar lima ribu rupiah, jadi kalau pergi pulang yah bayar sepuluh ribu rupiah per orang,” jelas Sila pemilik perahu.

Pengunjung yang ingin istirahat atau beribadah  bisa menyempatkan diri di masjid yang letaknya di pinggir pantai, sambil menikmati indahnya alam dan kesejukan angin laut yang berhembus sepoi – sepoi.

Pulau ini memang belum terjamak oleh wisatawan mancanegara, melainkan dari wisatawan lokal  yang umumnya memiliki rasa penasaran dengan isi pulau tersebut.  Untuk sampai di puncak pulau  pengunjung harus melewati ratusan anak tangga yang terjal dibawah pepohonan nan rindang. Diatas pulau ini terdapat pohon pohon seperti pohon Cengkeh yang sudah berumur puluhan tahun bahkan hampir mencapai ratusan tahun, adapula pohon Durian, pohon Mangga dan pepohonan khas pinggiran pantai.

Saat kita telah sampai di makam leluhur orang to libukang yang disebut puang Hawang. Puang Hawang  adalah penerima ajaran tarikat khalwatiah di kota palopo sejak ratusan tahun silam,  dimakamnya menggunakan kelambu berwarna kuning terang  yang menandakan  simbol keteladanan atau memiliki kebangsawanan.

Pengunjung yang berziarah di makam  ini  biasanya menghadirkan tokoh kunci dari pulau ini  yakni bapak martani  untuk membacakan doa dan bercerita tentang pulau Libukang dan orang orang keturunan Libukang.

Di dalam makam, pengunjung sudah bisa menziarahi makam dengan memegang batu nizan lalu membaca beberapa ayat suci alquran, adapula yang melanjutkan dengan berdiri melantunkan lafas barsanji yang memuji muji keesaan Allah dan Rasullullah, dan berdzikir seperti yang dilakukan para pengikut tharikat khalwatiah.

Salah satu pengunjung yang kami temui, dan masih keturunan To Libukang, yakni Muhammad Thoriq Husler dan Irwan Bacheri Syam, keduanya adalah masih keturunan To Libukang, yang kini menjabat Bupati dan wakil Bupati Luwu Timur, Sulawesi selatan.

Menurut Thoriq Husler, kehadirannya untuk berziarah jelang Ramadhan, adalah yang pertama dilakukan sejak menjabat sebagai Bupati,

“Seperti biasanya, warga dan kita ummat Muslim, kalau jelang bulan Ramadhan, nyekar di pemakaman, dan saya ini termasuk pak wakil saya Irwan Bachri Syam adalah salah satu keturunan dari warga to Libukang, dimana disini terdapat banyak leluhur saya dimakamkan disini,” jelas Thoriq Husler.

Kesan yang dialami setelah mengikuti prosesi menurutnya bahwa sangat terharu bisa mengikuti kegiatan dengan khidmat.

“Saya sangat terharu terutama kesediaan keluarga orangtua, bisa berkumpul dan menemani berziarah di Makam ini sebagai cucunya, karena dari merekalah kami ada, kalau tidak ada kami pasti tidak seperti ini,” terangnya.

Setelah mengikuti prosesi nyekar atau ziarah di makam  pengunjung dapat menikmati santapan khas kota palopo  seperti ikan bakar,  ikan lawak, Dange, dan Buras di pinggir pantai sambil menikmati alam seperti mandi mandi dan menjelajah sepanjang pantai. (Mir).

Bagikan ini:

  • Klik untuk berbagi pada Twitter(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)
  • Klik untuk berbagi di WhatsApp(Membuka di jendela yang baru)
Tags: Wisata

ARTIKEL TERKAIT

Lautan Manusia Sambut Tim Nasional Indonesia U-22 di SUGBK
Berita

Lautan Manusia Sambut Tim Nasional Indonesia U-22 di SUGBK

19 Mei 2023
Akhirnya, Coldpay Konser di Indonesia!
Berita

Akhirnya, Coldpay Konser di Indonesia!

14 Mei 2023
Rekor Panas Tertinggi di Vietnam Mencapai 44,1 Derajat Celcius
Alam dan Lingkungan Hidup

Rekor Panas Tertinggi di Vietnam Mencapai 44,1 Derajat Celcius

10 Mei 2023
Tilang Manual Kembali Berlaku
Berita

Tilang Manual Kembali Berlaku

8 Mei 2023
Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiuun, Prof. M. Natsir Nessa Telah Berpulang
Berita

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiuun, Prof. M. Natsir Nessa Telah Berpulang

27 April 2023
BNPB: Gempa Mentawai Terasa Kuat Selama 30 Detik
Alam dan Lingkungan Hidup

BNPB: Gempa Mentawai Terasa Kuat Selama 30 Detik

25 April 2023
https://www.youtube.com/watch?v=X4SEeEg658w
Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Belajar Inklusi dan Disabilitas di Singapura

Bunda PAUD Kota Makassar dan 32 Kepsek Belajar Inklusi dan Disabilitas di Singapura

27 Mei 2023

Diterima Dubes RI Untuk Singapura, Bunda PAUD Kota Makassar Bahas Pendidikan

25 Mei 2023

Bunda PAUD Kota Makassar Study Banding Bersama 32 Kepsek di Singapura

24 Mei 2023

Lautan Manusia Sambut Tim Nasional Indonesia U-22 di SUGBK

19 Mei 2023

Indira Yusuf Ismail Hadiri Hari Kesatuan Gerak PKK ke 51 di Medan

17 Mei 2023

Buka Ramadhan May Day Expo, Danny Pomanto: Anak Lorong Paling Mengerti Kepentingan Pekerja

16 Mei 2023

ESAI REDAKSI

Asib Ali Bhore

Belikan Anak-Anak Komputer, Informatika Nanti Jadi Kebutuhan Manusia Keempat

Agama dan Kejadian Alam

Tidak Terlalu Cepat Untuk Lailatul Qadr

Vaatu dan Raava

  • kontak
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

© 2021 wartakita media

  • Login
  • Sign Up
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • PERUBAHAN IKLIM
  • DUKUNG UMKM
  • KONTAK
  • LAYANAN

©2021 wartakita media

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version