Fenomena alam kembali mencuri perhatian warganet. Siklon tropis Errol, yang terbentuk di Samudra Hindia selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT), ramai disebut sebagai siklon tropis terkuat pertama di tahun 2025. Kabar ini mencuat usai sebuah akun X (dulu Twitter) @zak**** pada Rabu (16/4/2025) mengunggah citra badai dengan klaim bahwa Errol telah mencapai kekuatan kategori lima, dengan kecepatan angin 260 km per jam.
Unggahan ini memicu diskusi hangat, apalagi citra badai memperlihatkan mata siklon yang tampak jelas di antara perairan NTT dan Australia. Banyak warganet bertanya-tanya, apakah badai sekuat itu bisa sampai ke Indonesia?
Menanggapi kabar yang viral, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Direktur Meteorologi Publik Andri Ramdhani menegaskan bahwa siklon Errol memang mengalami penguatan signifikan, tetapi belum mencapai kategori lima.
Menurut Andri, siklon Errol berawal dari bibit siklon tropis 96S yang pertama kali terdeteksi di Laut Arafuru, barat Papua Selatan, pada Rabu (9/4/2025). Seiring waktu, bibit tersebut berkembang dan pada Kamis (17/4/2025) pagi, Errol terpantau berada di koordinat 15.0°LS dan 118.9°BT — tepat di perairan selatan Pulau Sumba.
Berdasarkan analisis BMKG, kecepatan angin maksimum Errol mencapai 100 knot atau sekitar 185 km per jam, dengan tekanan udara minimum 945 hPa. Dengan data ini, siklon Errol dikategorikan sebagai badai tropis kategori empat dalam skala intensitas siklon, bukan kategori lima seperti yang beredar di media sosial.
Andri juga memastikan, meskipun siklon ini kuat, Indonesia tidak terdampak langsung karena posisi pusat badai berada cukup jauh di laut terbuka. Namun, masyarakat di wilayah NTT dan sekitarnya tetap diimbau waspada akan gelombang tinggi dan cuaca ekstrem akibat pengaruh tidak langsung dari sistem siklon ini.