Rabu, 30 Juli 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Esai

Pada Suatu Ketika

by Redaktur
08/05/2018
in Esai
Reading Time: 3 mins read
A A
Pada Suatu Ketika

(Ilustrasi: Lampu petromak warung kecil di dusun Aie Batumbuaak, kaki Gunung Talang, Kab. Solok, Sumatera Barat, Foto: @aanburhany)

Saat mana angin tak berhembus, saat mana dingin tak menembus. Seorang anak kecil berjalan dengan bunga di tangan.

Tak ada yang tahu dari mana asalnya. Gerangan siapakah ia. Mungkin nama memang tak ia punya. Anak kecil itu berjalan memasuki sebuah negeri yang penuh huru-hara. Negeri yang porak-poranda dilanda bencana.

Setangkai Mawar dan Gadis Kecil

Seketika **

Sambil berjalan, terdengar ia seperti berbisik. Mungkin ia bernyanyi. Suaranya lirih, tapi tak ada yang peduli.

duh, aduh
nestapa ini dimana ujungnya
pilu ini dimana akhirnya

duh, aduh
duka yang meremukkan jiwa
sajak mana mampu menampungnya

Tanpa letih ia berjalan. Kepada setiap orang yang dijumpainya, ia bertanya. “Maukah engkau menanam bungaku ini. Lihatlah, sebentar lagi ia akan layu.”

Dan seperti biasa, bahkan sudah terlalu wajar jika orang-orang di negeri itu tak ingin ambil peduli. Orang-orang di negeri itu terlalu sibuk dengan urusan-urusan besar. Mereka tak mau dipusingi dengan hal-hal kecil. Hal remeh. Hal sepele. Segala yang tak masuk daftar rencana tentu hanya akan membuang-buang waktu belaka, pikir mereka.

***

Saat mana angin tak berhembus, saat mana dingin tak menembus. Seorang anak kecil berjalan dengan setangkai kembang mawar di tangannya. Terus ia berjalan dan bertanya kepada setiap orang yang ditemuinya. Kemudian berjalan lagi. Kemudian bertanya lagi.

Maka masuklah ia ke dalam barisan demonstran dan bertanya, “Tidakkah kalian ingin menanam bungaku ini. Lihatlah, sebentar lagi ia akan layu.” Mereka tidak peduli. Mereka malah kian larut dalam riuh rendah suara mereka sendiri yang memenuhi udara.

Maka bergabunglah ia dalam perjamuan seniman dan bertanya, “Tidakkah kalian ingin menanam bunga ini. Lihatlah, sebentar lagi ia akan layu.” Mereka tidak peduli. Mereka kian larut dalam riuh rendah suara mereka sendiri yang memenuhi udara.

Maka mendekatlah ia kepada para cendekiawan dan bertanya, “Tidakkah kalian ingin menanam bunga ini. Lihatlah, sebentar lagi ia akan layu.” Mereka tidak peduli. Mereka kian larut dalam riuh rendah suara mereka sendiri yang memenuhi udara.

***

Anak kecil dengan setangkai kembang mawar itu kini telah meninggalkan para demonstran. Meninggalkan para seniman. Meninggalkan para cendekiawan. Meninggalkan para begawan. Meninggalkan semua kepura-puraan dan kebodohan.

Berjalan ia dan terus berjalan. Melewati musim demi musim. Badai demi badai. Pusar-pusar angin. Angin mengusung badai. Badai di dalam angin.

Berjalan ia melewati ribuan kisah. Jutaan amarah, sengketa dan prahara. Melewati bangsa-bangsa dan peradaban yang beranjak punah.

Tak ada yang tahu siapa ia. Mungkin nama tak ia punya. Atau tak perlu punya nama. Anak kecil dengan setangkai kembang mawar di tangannya itu pun telah menjenguk mimbar-mimbar orang suci dan bertanya kepada mereka, “Tuan, tidakkah Tuan ingin menanam bunga ini. Lihatlah, sebentar lagi ia akan layu.” Tapi dengan wajah angkuh, mereka malah mengusirnya. “Pergi kau. Wajahmu menunjukkan bahwa engkau pasti bukan dari golongan kami!”

duh, aduh
apa arti semua ini
yang kujumpa hanya
manusia-manusia dungu
membatu hatinya sampai mati

Anak kecil dengan setangkai kembang mawar itu terus berjalan. Saat mana angin tak berhembus, saat mana dingin tak menembus.

Kemudian ia berjalan ke arahmu dan bertanya, “Sudikah engkau menanam bungaku ini. Lihatlah, ayo lihatlah! sebentar lagi ia akan layu.”

Anak itu tersenyum kepadamu. Kau tersenyum kepada anak itu. Hanya saja, kau tak beranjak sedikitpun meraih bunga di tangannya.

(Muhary Wahyu Nurba)

Tags: cerpenFiksi
Share6Tweet4Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

“Memahami (Lagi) Maksud WS. Rendra dalam ‘Rakyat Belum Merdeka’, Sebuah Paradigma Budaya”

“Memahami (Lagi) Maksud WS. Rendra dalam ‘Rakyat Belum Merdeka’, Sebuah Paradigma Budaya”

17/08/2019
Belikan Anak-Anak Komputer, Informatika Nanti Jadi Kebutuhan Manusia Keempat

Belikan Anak-Anak Komputer, Informatika Nanti Jadi Kebutuhan Manusia Keempat

19/01/2023
selamat hari pasukan penjaga perdamaian pbb

Selamat Hari Pasukan Penjaga Perdamaian PBB

29/05/2016
Menjunjung dan Memikul

Hotel Ayam Di Palmerah Selatan

10/09/2020
Next Post
Pameran Lukisan

Pameran Lukisan

Seketika **

Seketika **

Plt. Walikota Makassar Nobar Film Assalamualaikum Calon Imam

Plt. Walikota Makassar Nobar Film Assalamualaikum Calon Imam

Layanan Traveloka Terbaru: Wisata Kuliner

Layanan Traveloka Terbaru: Wisata Kuliner

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3120 shares
    Share 1248 Tweet 780
  • Cara Mendapatkan YouTube Music Premium Tanpa Berlangganan

    1041 shares
    Share 416 Tweet 260
  • Mengenali Jenis Rambut Dan Cara Merawatnya

    570 shares
    Share 228 Tweet 143
  • 10 Parfum Pria Terbaik 2024: Aroma Elegan untuk Pria Percaya Diri

    1198 shares
    Share 479 Tweet 300
  • Kode CMD Untuk Mempercepat Kinerja Laptop

    197 shares
    Share 79 Tweet 49
  • Legislator Gowa Cerita tentang Irjen Pol Muhammad Fadil Imran, Kakaknya yang Kini Jabat Kapolda Metro Jaya

    154 shares
    Share 62 Tweet 39
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    795 shares
    Share 318 Tweet 199
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1608 shares
    Share 643 Tweet 402
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3287 shares
    Share 1315 Tweet 822
  • Destinasi Kuliner Lorong Wisata, Mampu Berdayakan Warga Sekitar

    19 shares
    Share 8 Tweet 5

WARTA-TERKINI

Tahapan Proses Hukum yang Wajib Diketahui Masyarakat
Hukum & Keadilan

Tahapan Proses Hukum yang Wajib Diketahui Masyarakat

30/07/2025

Tahapan Proses Hukum yang Wajib Diketahui Masyarakat Proses hukum seringkali terasa rumit dan menakutkan bagi sebagian besar masyarakat. Padahal, memahami...

Read moreDetails

Cara Mengatasi Bruntusan dengan Skincare yang Tepat

Rekomendasi Buku Bacaan untuk Semua Usia

Cara Mengatasi Rambut Kusut dan Sulit Diatur

Hak-Hak Tersangka dan Terdakwa dalam Proses Hukum

Cara Mengedukasi Anak tentang Tubuh dan Privasi

Perawatan Rambut Berwarna Agar Tetap Cerah dan Tidak Kering

Cara Melaporkan Tindak Kejahatan Secara Aman dan Benar

Mitos dan Fakta Pendidikan Seksual di Indonesia

TPN XII Maros: Ribuan Guru Bahas Peran Pendidikan Hadapi Krisis Iklim dan Tingkatkan Kompetensi Lewat Cerdas Cermat Guru!

Kebiasaan yang Menjaga Otak tetap Fit dan Sehat

LINGKUNGAN-HIDUP

Upaya Masyarakat Melawan Perubahan Iklim
Alam dan Lingkungan Hidup

Upaya Masyarakat Melawan Perubahan Iklim

27/07/2025

Upaya Masyarakat Indonesia: Bergerak Bersama Melawan Perubahan Iklim Perubahan iklim bukan lagi isu masa depan, melainkan realitas yang kita rasakan...

Read moreDetails

Ancaman Deforestasi dan Cara Mengatasinya

Kisah Sukses Reboisasi di Daerah

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Kehidupan Kita?

Longsor Gunung Kuda: Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh

Cara Mengurangi Sampah Plastik di Kehidupan Sehari-hari

  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.