Selasa, 13 Mei 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Esai

Om Toleransi Om

by Ahsan Burhany
25/12/2016
in Esai
Reading Time: 5 mins read
A A
rekaman raqib dan atid

rekaman raqib dan atid

Toleransi dalam ilmu-ilmu teknik yang berarti ambang batas kesalahan atau ketahanan, berbeda dengan toleransi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan dan bernegara.

Dalam ilmu konstruksi toleransi adalah ‘daya tahan’ atau ambang batas menerima kedaan tertentu sebelum pecah, patah atau rubuh semisal beton bertulang struktur bangunan, pola pembesian, komposisi campuran semen, dan lain-lain memiliki toleransi terhadap guncangan gempa skala tertentu, beban atau gaya vertikal atau horizontal maupun diagonal, sebelum kemudian ‘intoleran’ atau rubuh.

#MayDay Bagaimana Digitalisasi Mengubah Nasib Buruh Indonesia: Antara Peluang dan Ancaman

Indonesia Maju: Hukum sebagai Panglima, Pendidikan sebagai Fondasi

Menelisik Kesalehan Tanpa Pondasi, Ketika Iman Jadi Ilusi Moral

Lampu Teplok, Anak Durhaka dan #IndonesiaGelap

Toleransi dalam kehidupan sosial kemasyarakatan tidak sepasti struktur beton. Dalam skala pribadi, toleransi lahir dari kesadaran memandang manusia lain sebagai sesama manusia, sesama ciptaan Tuhan, dan sesama hamba Tuhan yang pasti satu, hanya menempuh jalan yang berbeda bisa karena pilihan, bisa karena lingkungan tempat lahir dan dibesarkan, dengan perspektif berbeda dalam ‘memproyeksikan’ Tuhan ke dimensi ciptaan.

Pada skala komunal, dari skala rumah tangga hingga negara dan benua, toleransi yang coba ‘dipaksakan’ melalui regulasi yang kalaupun berhasil hanya akan menciptakan ‘kerukunan palsu’ karena tak lahir dari kesadaran tapi dari koridor yang sewaktu-waktu bisa rubuh atau dirubuhkan.

Toleransi pada skala yang lebih besar dari diri sendiri hanya bisa dibangun bila dasarnya kerukunan. Dan kerukunan hanya bisa terwujud bila ada tiga hal : 1. Keadilan hukum dan Keadilan sosial; 2 Kesejahteraan; 3. Pendidikan dan kebudayaan (adab).

Melalui pendidikan dan kebudayaan, negara dan komponen masyarakat masih gagal membangun pondasi toleransi. Contoh uang kertas edsi terbaru pecahan 10.000 rupiah bergambar pahlawan nasional dari Papua yang juga bagian dari NKRI, ramai dikomentari negatif di media sosial. Anehnya banyak yang jengkel dan kesal dengan komentar yang sebagian besar melecehkan, padahal setiap hari menonton, membaca, melihat dan mendengar standarisasi kesuksesan, kecantikan dan kegantengan di berbagai media, jengkel tapi lupa selama ini mungkin masih bagian dari penyebab masyarakat menjadi dangkal dalam menilai sesuatu. Kesal, tapi masih menilai buku dari sampulnya.

Rasa kesal saja sudah termasuk sikap tidak toleran pada diri sendiri. Kita tidak akan membiarkan orang jahat masuk dan berbuat kerusakan dalam rumah kita, tapi membiarkan pikiran jahat orang lain masuk ke dalam diri kita, lalu melawannya dengan pikiran yang sama jahat. Padahal di media sosial bisa berlapis-lapis kebohongan dan kepalsuan, media di mana alter ego, kegilaan dan kebencian bawah sadar bebas lalu-lalang, menjelekkan pihak sendiri hal biasa untuk main jadi pihak teraniaya.

Tentu masih ingat kejadian viral di media sosial, hiasan Natal di sebuah hotel di Jambi yang terpaksa ditutup oleh Walikota jambi sebelum massa yang mulai berkumpul hilang akal, karena pada halaman miniatur gereja terdapat lafaz ‘Allah’ dalam huruf arab? Ternyata bentuk sebenarnya tanpa lafaz Allah, seseorang telah mengubahnya, dikonfirmasi oleh Netizen yang sempat berfoto di sana sebelum hiasan natal tersebut diubah.

Dua pondasi lain: Keadilan hukum, keadilan sosial; dan kesejahteraan. Terlalu banyak contoh bahwa tanpa kedua hal tersebut, kerukunan kemudian toleransi mustahil bisa tercipta. Memang ada daerah yang berhasil, tapi masih lebih banyak yang belum.

Selain pondasi toleransi berupa kerukunan yang belum terbangun, masih banyak yang menyamakan pemahaman toleransi dalam ilmu teknik dengan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat, beragama dan bernegara.

Sekilas memang mirip, karena setiap agama, suku dan ras memiliki ambang batas dalam berhubungan sosial dengan yang berbeda. Ada nilai-nilai yang mustahil disama-samakan.

Berusaha menaikkan ambang batas toleransi pada perbedaan menggunakan perspektif toleransi ilmu teknik, dengan menyama-nyamakan apa yang jelas-jelas berbeda hanya akan menciptakan kerukunan palsu dan rapuh, bahkan mungkin karena dorongan rasa takut dan belum siap dengan perbedaan.

Homeless and elderly people often spend the holidays alone, because they don't have families to go to. Hasan Musad, the Muslim owner of Shish restaurant in London, wants to make sure that no one spends the holiday alone this year. He wanted to reach out to those, who are in need of company and a hot meal. He proved a three course meal to those in need… absolutely free, also keeping them company so they didn't feel lonely#feedingthehomeless#feedingtheelderly#tistheseason#humanity?❤??

A photo posted by Nadia نادية (@nmiri) on Dec 24, 2016 at 10:58am PST

Kerukunan mestinya lahir dari kemampuan menerima perbedaan diri sendiri dan menerima orang lain yang berbeda. Melihat kesamaan dalam perbedaan bukan lahir dari menyama-nyamakan, tapi membesarkan skala hubungan silaturrahim. Dari perbedaan mahzab, menjadi satu agama. Dari perbedaan agama dan negara, menjadi satu bangsa dan sesama manusia.

Walaupun pada tingkat kesadaran tertentu Tuhan nyata meliputi segalanya. Tingkat dan kadar kesadaran yang belum tentu semua manusia telah berhasil meraihnya. Bila ada yang memaksakan, dengan meledek, dengan membenci atau menghujat mereka yang belum diijinkan meraih kesadaran tersebut, maka hampir pasti pelakunya hanya mengetahui ada kesadaran serupa itu, tapi belum berada dalam kesadaran bahwa Tuhan meliputi segalanya.

Kesempitan ruang berpikir, kebelum tahuan, dan ketidaksadaran orang lain, bagi mereka yang memiliki kesadaran sebagai sesama manusia dan sesama ciptaan tidak terlihat sebagai bahan ledekan, kesempatan naik dengan menginjak, tapi kesempatan berbagi kesadaran dan tidak melakukannya di media sosial, media yang masih terlalu jauh untuk bisa dianggap permukaan tempat berdialog yang tak hanya melibatkan aksara.

Tags: IndonesianaKemanusiaanToleransi
Share4Tweet3Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

Menjunjung dan Memikul

Tim ‘XIV’

23/10/2019
Belikan Anak-Anak Komputer, Informatika Nanti Jadi Kebutuhan Manusia Keempat

Belikan Anak-Anak Komputer, Informatika Nanti Jadi Kebutuhan Manusia Keempat

19/01/2023
semua murid dan semua guru

Semua Murid dan Semua Guru

02/05/2016
“Memahami (Lagi) Maksud WS. Rendra dalam ‘Rakyat Belum Merdeka’, Sebuah Paradigma Budaya”

“Memahami (Lagi) Maksud WS. Rendra dalam ‘Rakyat Belum Merdeka’, Sebuah Paradigma Budaya”

17/08/2019
Next Post
Peresmian Ruang Pelayanan Lantai Mezzanine KBRI Kuala Lumpur

Peresmian Ruang Pelayanan Lantai Mezzanine KBRI Kuala Lumpur

pelantikan kepala sekolah se-kota makassar di tpa antang

#KilasBalik2016 Makassar #Januari2016

#imlek 2567 gong xi fat chai

#KilasBalik2016 Makassar #Februari2016

galeri foto: gerhana matahari total 9 maret 2016 di poso

#KilasBalik2016 Makassar #Maret2016

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    1930 shares
    Share 772 Tweet 483
  • 10 Parfum Pria Terbaik 2024: Aroma Elegan untuk Pria Percaya Diri

    1029 shares
    Share 412 Tweet 257
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1239 shares
    Share 496 Tweet 310
  • Trend Model Rambut Pria 2023

    1962 shares
    Share 785 Tweet 491
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3110 shares
    Share 1244 Tweet 778
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    664 shares
    Share 266 Tweet 166
  • Tren Model Rambut Pria Terbaru 2024

    921 shares
    Share 368 Tweet 230
  • Tips Perawatan Rambut Pria: Tetap Rapi dan Stylish di Setiap Kesempatan

    239 shares
    Share 96 Tweet 60
  • Gaya Rambut Lurus Wanita Agar Tampil Percaya Diri

    174 shares
    Share 70 Tweet 44
  • Mengenali Jenis Rambut Dan Cara Merawatnya

    455 shares
    Share 182 Tweet 114

WARTA-TERKINI

Bill Gates Kunjungi Indonesia: Dorong Transformasi Kesehatan dan Digitalisasi Nasional
Viral

Bill Gates Kunjungi Indonesia: Dorong Transformasi Kesehatan dan Digitalisasi Nasional

08/05/2025

Bill Gates bertemu Presiden Prabowo di Jakarta, membahas kolaborasi dalam pengembangan vaksin TB, nutrisi ibu hamil, dan transformasi digital Indonesia.

Read moreDetails

#MayDay Bagaimana Digitalisasi Mengubah Nasib Buruh Indonesia: Antara Peluang dan Ancaman

Eropa Gelap Gulita: Misteri Blackout Terbesar di Era Modern

Liverpool Juara Premier League 2025: Era Baru Dimulai di Anfield

Indonesia Maju: Hukum sebagai Panglima, Pendidikan sebagai Fondasi

Paus Fransiskus, “World’s Parish Priest”, Wafat

Menelisik Kesalehan Tanpa Pondasi, Ketika Iman Jadi Ilusi Moral

Anniversary ke-12, Gereja YHS TJB Rayakan Paskah Penuh Suka Cita

Asyik, Long Weekend Paskah 18-20 April 2025! Ini Jadwal Libur Nasionalnya

Forum Walikota Senior Resmi Dibentuk, Buah Dari Temu Alumni Dewan APEKSI di Bandung

Fore Coffee Catatkan Sejarah: IPO Perdana di BEI, Oversubscribe 200 Kali

LINGKUNGAN-HIDUP

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak
Alam dan Lingkungan Hidup

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

24/04/2025

Gempa magnitudo 6,2 mengguncang Istanbul saat Hari Anak Nasional. Lebih dari 150 orang terluka, namun tidak ada WNI yang menjadi...

Read moreDetails

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa Hingga Jakarta Utara, Bandung dan Purwokerto

Siklon Tropis Errol Menggila di Selatan NTT, Tapi Bukan yang Terkuat di 2025!

Gempa M 5,3 Guncang Bayah Banten, Getaran Terasa Hingga Jakarta

Pulau Doi Diguncang Gempa M6,0 pada Dini Hari BMKG: Tidak Ada Ancaman Tsunami, Warga Diminta Tetap Waspada

Gempa Dahsyat Guncang Asia Tenggara: Ribuan Korban dan Infrastruktur Hancur

Gempa bermagnitudo 7,1 mengguncang Tonga dan magnitudo 3,6 di Karo, Sumatera Utara

  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.