Wartakita.id, MAKASSAR – Salat Ied sebaiknya dilakukan di tempat terbuka di setiap RW, himbau Wali Kota Makassar, Danny Pomanto. Panduan yang dikeluarkan hanya bersifat himbauan. Diarahkan untuk lebih memprioritaskan di ruang terbuka tingkat RW seperti lapangan, jalanan dan halaman masjid.
Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan massa yang mengabaikan protokol kesehatan.
Danny mengungkapkan perayaan salat ied dalam suasana pandemi seperi saat ini sebaiknya mematuhi beberapa protokol kesehatan demi kesehatan dan keselamatan bersama.
“Jadi ada 3 pilihan. Kami harap sebenarnya pilihan terbaik itu di luar masjid, seperti yang dilakukan di al markaz. Itu di masjid tapi di luarnya,”
“Rata-rata 500 prediksinya, tidak mungkin lah masjid bisa menampung itu 500 orang, kecuali sekaligus dengan jalanan dekat masjid. Kenapa jalanan dekat masjid, supaya sound system bisa dipakai,” ujarnya di Balaikota, Selasa (11/05/2021).
Sejauh ini Tim khusus telah dibentuk untuk melakukan pengawasan. Melibatkan camat, lurah hingga tingkatan RW. Keseluruhan akan bertugas melakukan pengawasan prokes dan memastikan prosedur pelaksanaan salat id sesuai instruksi pemerintah.
“Kami membagi tugas supaya ada konsentrasi masing-masing tim. Ini untuk memastikan seluruh prosedur acara, dan tempat, waktu, bisa tepat. Tepat acara, tepat waktu dan tepat tempat,” ungkapnya.
Master dan tim detektor Makassar Recover juga turut dilibatkan. Bertugas memastikan kualitas penyelenggaraan. Sementara SKPD diperintahkan untuk bergerak jika ada kekurangan dalam penyelenggaraan.
Danny juga telah menginstruksikan Satuan Tugas Pengurai kerumunan (Satgas Raika) terlibat aktof dalam pengamanan.”Satgas Raika mengatur keluar masuknya orang. Memastikan bahwa keluar masuk tidak mengalami penumpukan,”tegasnya.
Dari Laporan Data bagian kesejahteraan rakyat (kesra) Makassar ada 844 lokasi di Makassar yang disiapkan untuk pelaksanaan salat idul fitri.