Wartakita.id, MAKASSAR – Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (DP2) Kota Makassar, Evi Aprialti menuturkan luas lahan pertanian sawah di Kota Makassar 2636 hektar, sedangkan untuk lahan pertanian yang bisa ditanami tanaman holtikultural tersisa 7200-an hektar.
“Dari luas pertanian tersebut, setiap tahun pasti mengalami penurunan karena banyak lahan yang beralih fungsi, warga bisa pakai cocok tanam,” tuturnya Rabu (6/2/2019).
Olehnya itu, kata dia, agar lahan pertanian di kota Makassar tidak mengalami pengurangan dari tahun ke tahun, dengan membentuk kelompok dan penyuluh tani.
“Ini kan lahan milik masyarakat caranya kita membentuk penyuluh dan kelompok tani kemudian kita akan belikan alat pertanian mesin, alat pembibitan atau bantuan pembasmi hama dananya bisa saja dari Kementrian maupun Dana Alokasi Khusus,” ungkap Evi, sapaan akrabnya
Mantan kadis Koperasi UMKM Makassar ini menambahakan, bahwa dari jumlah lahan pertanian tersebut yang paling banyak tersisa, terdapat di Kecamatan Biringkanaya, Tamalate dan Manggala.
“Hamparan yang ada di Kota Makassar masih ada tujuh titik, hamparan paling banyak di Kecamatan Manggala, Biringkanaya, dan Tamalate. Karena kita tidak boleh terlalu intervensi, maka kita lakukan agar petani kita tetap mempertahankan lahannya untuk mereka tanami karena kita tidak boleh intervensi,” tandasnya.
Selebihnya itu, sambung Evi, lahan pertanian yang masih ada di Kota Makassar yakni di Kecamatan Tamalanrea, Rappocini, Panakukang, serta Tallo.
“Lainnya itu Tamalanrea, Rappocini, Panakukang, Tallo, itu masih ada walaupun tidak banyak,” tutupnya (yad)