Banyak orang yang mengira sepsis sama dengan infeksi darah atau septikemia. Anggapan ini kurang tepat karena sepsis tidak hanya akan menyerang darah, tapi juga seluruh bagian termasuk organ tubuh. Sedangkan septikemia adalah kondisi yang muncul akibat masuknya bakteri ke aliran darah dan dapat memicu sepsis.
Orang menyebutnya bermacam-macam, ada yang menyebut sepsis, infeksi darah, bakterimia atau infeksi darah menuju sepsis. Kesemuanya menggambarkan kondisi yang sama yakni darah penuh dengan sesuatu yang tidak seharusnya berada di sana.
Infeksi darah atau sepsis kondisi serius yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Jika cepat ditangani, maka kemungkinan terjadi reaksi tubuh yang tidak diinginkan. Namun infeksi darah dapat berubah fatal jika tanda-tanda dan gejalanya tidak diindahkan.
Bakteri secara normal tidak ditemui di pembuluh darah. Ada berbagai kemungkinan bagaimana bakteri bisa masuk. Salah satunya adalah tindakan operasi. Kulit diiris dengan sengaja untuk membetulkan organ didalam tubuh. Pasien dijahit kembali, namun sebelum luka operasi sembuh, jaringan dalam tubuh mudah terkena infeksi.
Bakteri dapat juga masuk ke pembuluh darah lewat membran mukosa, yang berarti lewat mata, hidung, mulut, kulit dan paru-paru. Umumnya ketika tubuh diserang oleh penyakit, sel darah putih akan berkumpul dan membantu tubuh kita melawannya. Itulah mengapa ketika kita melakukan test darah, kita akan lihat bahwa sel darah putih sangat tinggi.
Kadangkala, infeksi menang melawan sistem kekebalan tubuh yang dapat menyebabkan sepsis. Berikut ini adalah gejala sepsis :
- Suhu tubuh yang tinggi maupun rendah (demam atau hipotermia)
- Denyut jantung cepat
- Napas pendek
- Jumlah sel darah putih lebih tinggi dari normal
- Kurangnya produksi urin
- Batuk-batuk
Perbedaan utama antara flu biasa dengan sepsis adalah gejala-gejala tersebut muncul tiba-tiba. Flu dan pilek biasa gejalanya muncul bertahap, naik ke atas dan turun lagi sementara tubuh melawan infeksi. Jika terjadi sepsis, kondisi akan semakin parah. Perbedaan lainnya adalah penyebabnya, flu oleh rhinovirus, sedangkan sepsis disebabkan oleh bakteri (kadang infeksi jamur).
Proses Diagnosis Sepsis
Sepsis termasuk kondisi yang sulit dideteksi karena gejala-gejalanya dapat disebabkan oleh kondisi lain. Untuk memastikan diagnosis dan mencari tahu infeksi yang menyebabkan sepsis, serangkaian pemeriksaan akan perlu dilakukan. Beberapa di antaranya adalah tes darah dan urin, biopsi luka jika ada luka, tes sampel tinja, tes dahak jika pasien mengalami batuk berdahak, rontgen dada, dan CT scan.
Langkah Pengobatan Sepsis
Pendeteksian dini memiliki peran penting dalam penyembuhan sepsis. Orang yang terdiagnosis mengidap sepsis sebelum terjadi penyebaran pada organ-organ vital dapat pulih sepenuhnya dengan menjalani pengobatan antibiotik di rumah.
Sedangkan pengidap sepsis yang parah dan syok septik harus menjalani penanganan di ruang perawatan intensif atau ICU karena organ-organ vitalnya membutuhkan bantuan peralatan medis selama infeksi ditangani. Penanganan medis untuk sepsis memiliki tiga langkah utama, yaitu pemberian antibiotik, infus untuk menggantikan cairan tubuh, dan oksigen jika kadar oksigen dalam darahnya rendah.