PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) terus memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan melalui penyaluran kredit hijau atau green financing sebesar Rp 89,8 triliun. Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari implementasi prinsip environmental, sustainability, and governance (ESG) yang dijalankan secara konsisten oleh BRI, baik dalam operasional maupun pembiayaan.
Mengutip Kumpara, dalam Kumparan Green Initiative Conference 2024, Rabu (24/9/2024), Sunarso memaparkan bahwa BRI telah membentuk divisi khusus untuk mengelola ESG. “Divisi ESG bertugas menyusun strategic plan dan action plan yang mengintegrasikan prinsip-prinsip keberlanjutan ke dalam operasional BRI,” jelas Sunarso.
Ia juga menekankan pentingnya pemantauan dan pelaporan dalam pelaksanaan kebijakan ESG. “Tugas utama divisi ESG adalah memastikan rencana strategis dan kebijakan ESG benar-benar dijalankan, dimonitor, dan diukur hasilnya,” tambahnya.
BRI tidak hanya menerapkan prinsip ESG dalam operasional, tetapi juga dalam pembiayaan. Sunarso memastikan bahwa penyaluran kredit hijau dilakukan secara tepat sasaran, dengan prioritas pada sektor-sektor yang mendukung keberlanjutan lingkungan. “Kami memberikan fasilitas kredit untuk aktivitas-aktivitas usaha yang ramah lingkungan. Jumlahnya sudah mencapai Rp 89,8 triliun,” ungkap Sunarso.
Kredit ini disalurkan untuk mendukung proyek-proyek berkelanjutan yang berdampak positif bagi lingkungan, seperti energi terbarukan, pengelolaan limbah, dan pembangunan infrastruktur hijau. Sunarso menekankan bahwa BRI terus memantau perkembangan dan keberhasilan proyek-proyek yang didanai melalui green financing ini, guna memastikan dampak positifnya bagi keberlanjutan lingkungan dan ekonomi.
Melalui inisiatif ini, BRI semakin memperkuat perannya sebagai lembaga keuangan yang mendukung pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, selaras dengan tujuan ESG.