Wartakita, MAKASSAR – Satu kompi pasukan operasi anti teroris kembali dikerahkan dari Satuan Brigade Mobile (Brimob) Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel untuk bergabung dengan Satuan Tugas (Satgas) Tinombala di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Jumat (4/8). Upacara pelepasan diiringi tangis haru istri dan anak yang bakal berpisah selama 6 bulan.
Bait pertama mars Brimob, yang mengantar keberangkatan 105 personel yang bakal bergabung dengan Satgas Tinombala. Sekaligus memecah tangis haru kerabat maupun rekan sejawat yang melepas pasukan pemburu teroris itu.
Sebanyak 105 personel Sat Brimob Polda Sulsel, terdiri dari perwira menengah hingga tamtama diberangkatkan menggunakan pesawat Lion Air langsung menuju Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, malam.
Setelah berhasil menembak mati Santoso, pimpinan kelompok teroris beberapa waktu lalu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel kembali menerjunkan 105 personel Satuan Brigade Mobile (Brimob) membantu operasi Tinombala, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Pelepasan satu kompi anggota Brimob itu dilakukan dengan upacara pemberangkatan di Lapangan Mapolda Sulsel, Sabtu (6/8/2016) pagi. Upacara dipimpin langsung Kapolda Sulsel Irjen Pol Anton Charliyan dan dihadiri sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Menurut Anton, satu kompi anggota Brimob itu akan menjalankan tugas selama enam bulan menggantikan anggota satuan Brimob dari Resimen. Dengan medan yang bakal diinjak, pasukan itu sudah dibekali latihan khusus selama tiga bulan.
“Mereka sudah dilatih selama 3 bulan latihan fisik, survival, penguasaan alat, latihan medan untuk menyesuaikan lokasi disana. Latihan spesifik untuk antisipasi teror dan perang gerilya, karena disana meden yang sangat berat dan tidak ada sistem IT. Sehingga kita juga menciptakan sistem komunikasi khusus,” jelas Anton.
Pasukan Sat Brimob itu juga diberikan tugas khusus untuk menumpas dan menangkap sisa kelompok Santoso yang masih bersembunyi berjumlah 18 orang.
Polri menjalankan operasi Tinombala mengejar gembong teroris yang dipimpin oleh Santoso di Poso. Operasi Tinombala dimulai pada 10 Januari 2016. Awalnya, operasi ini direncanakan akan selesai pada 9 Maret. Namun, Operasi diperpanjang hingga enam bulan ke depan. *Ali