Wartakita.id, MAKASSAR – Deputi Bidang Perlindungan Anak dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Pribudiarta Nur Sitepu membuka Pelatihan penguatan kapasitas fasilitator Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota di Hotel Aryaduta, Makassar, Rabu (21/9/2016).
Pribudiarti menyampaikan bahwa kasus kekerasan terhadap anak mengalami peningkatan. “Data yang kami dapat dari kepolisian, kasus pornografi tahun 2016 banyak menimpa umur 11-20 tahun. Terakhir, eksploitasi anak laki-laki di Bogor,” ungkapnya.
“Bahkan data menunjukkan, peluang kekerasan seksual terhadap anak laki-laki dua kali lebih besar dari pada perempuan,” tambahnya.
Olehnya itu, pemerintah menyelenggarakan penguatan PATBM ini dan implementasinya dipadukan dengan kegiatan yang sudah ada di setiap daerah. Sehingga, makin banyak aksi untuk menekan kekerasan terhadap anak.
“Sebanyak 1.360 PATBM kita sebar di Indonesia. Untuk sementara, kita pilih dua kabupaten dari 34 provinsi di Indonesia. Di setiap kabupaten kita pilih dua desa dan menempatkan 19 PATBM di tiap desa,” ucapnya.
“Peserta nantinya melakukan pembentukan model-model perlindungan anak agar bisa menjadi contoh. Dan diharapkan diakhir tahun 2016, program ini sudah bisa diterapkan diseluruh Indonesia untuk menjadi kebijakan Nasional,” lanjutnya.
PATBM juga nantinya diharapkan bisa melakukan dua pencegahan. Yang pertama pencegahan primer misal memberikan anak motor padahal belum punya sim. Kedua pencegahan sekunder, contohnya anak yang terpaksa bekerja, tidak tinggal dengan orang tuanya maka disitulah peran PATBM untuk melakukan pencegahan kekerasan terhadap anak.
Deputi Perlindungan Anak dan Perempuan, Kementrian Bidang Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang hadir sebagai pemateri. Pelatihan penguatan kapasitas PATBM berlangsung tanggal 21-22 September 2016.