Siapa yang tidak suka buah semangka? Buah segar yang memiliki rasa manis dan segar ini memang menjadi favorit banyak orang, terutama di musim panas. Tidak hanya menyegarkan, tetapi buah semangka juga memiliki manfaat yang luar biasa untuk kesehatan.
Emoticon atau emoji sepotong buah semangka sedang viral di media sosial belakangan ini. Dan tahukah kamu bahwa buah semangka yang sedang viral tersebut memiliki banyak manfaat untuk kesehatan? Yuk, simak manfaat-manfaatnya berikut ini:
- Meningkatkan hidrasi tubuh: Buah semangka memiliki kandungan air yang tinggi, sehingga dapat membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mencegah dehidrasi.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh: Semangka mengandung vitamin C dan antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh lebih tahan terhadap penyakit.
- Mendukung kesehatan jantung: Buah semangka mengandung likopen, senyawa yang dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mencegah penyakit jantung.
- Meningkatkan kesehatan mata: Kandungan vitamin A dalam semangka dapat membantu menjaga kesehatan mata dan mencegah masalah mata seperti degenerasi makula.
- Membantu menurunkan berat badan: Meskipun buah semangka memiliki kandungan gula alami, buah ini rendah kalori dan tinggi serat, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.
Jadi, jangan ragu untuk menikmati buah semangka yang sedang viral ini. Selain rasanya yang enak, buah semangka juga memberikan manfaat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh kita. Tetaplah menjaga pola makan yang seimbang dan aktif bergerak untuk mendapatkan manfaat maksimal dari buah segar ini.
Gambar buah semangka santer berseliweran di media sosial belakangan ini untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina yang masih digempur Israel imbas peperangannya dengan Hamas sejak 7 Oktober lalu.
Buah Semangka viral menjadi unggahan warganet hingga demonstrasi pro-Palestina di berbagai negara. Buah yang sering diasosiasikan dengan simbol dukungan terhadap warga Palestina. Apa artinya?
Sejarah semangka Palestina
Penggunaan gambar semangka sebagai simbol Palestina bukan kali pertama ini terjadi. Buah ini muncul pertama kali setelah Perang Enam Hari pada 1967, ketika Israel menduduki Tepi Barat dan Gaza serta mencaplok Yerusalem Timur.
Pemerintah Israel mendeklarasikan bahwa memajang bendera Palestina akan dianggap sebagai tindak pidana di Gaza dan Tepi Barat.
Dikutip Time, untuk menghindari larangan itu, orang-orang Palestina lantas mengakalinya dengan menggunakan semangka. Saat dibelah, penampakan semangka menyerupai bendera nasional Palestina yakni dagingnya yang merah, bijinya yang hitam, serta kulitnya yang hijau.
Pemerintah Israel dengan cepat menyadari arti dari semangka ini. Otoritas pun memperluas larangan tidak cuma di bendera, tetapi juga gambar semangka maupun sesuatu yang mencakup tiga warna tersebut.
Seniman Sliman Mansour mengatakan kepada The National pada 2021 bahwa pejabat Israel pada 1980 silam menutup pameran di 79 galeri di Ramallah hanya karena mendeteksi adanya penggunaan ketiga warna bendera nasional Palestina.
“Mereka mengatakan kepada kami bahwa melukis bendera Palestina dilarang, begitu pula melukis dengan warna bendera itu. Jadi Issam (seniman Issam Badrl) bertanya, ‘Bagaimana jika saya membuat bunga merah, hijau, dan putih?’, petugas itu menjawab dengan marah ‘Akan disita. Bahkan jika Anda melukis semangka, itu akan disita’,” ujarnya.
Larangan terhadap bendera Palestina itu baru dicabut pada 1993, setelah ada Kesepakatan Oslo (Oslo Accords) yang mensyaratkan pengakuan bersama oleh Israel dan Palestina. Kesepakatan ini menjadi perjanjian formal Israel-Palestina pertama yang mencoba menyelesaikan konflik kedua wilayah selama beberapa dekade.
The New York Times juga pernah mencatat peran semangka sebagai simbol Palestina selama masa larangan bendera. Menurut laporan tersebut, para pemuda di Jalur Gaza ditangkap karena membawa irisan semangka kala memprotes.
Penggunaan semangka sebagai simbol Palestina juga merebak pada 2007 saat peristiwa Intifada Kedua. Pada 2021, semangka juga kembali populer saat pengadilan Israel memutus keluarga Palestina di Yerusalem Timur untuk diusir dari rumah mereka guna memberi jalan bagi para pemukim.
Pada Januari 2023, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir memberi polisi negara itu kewenangan untuk menyita bendera Palestina.
Langkah ini kemudian diikuti oleh pemungutan suara untuk melarang bendera Palestina ditampilkan di institusi yang dibiayai pemerintah, termasuk universitas. RUU ini mulanya lolos, namun batal setelah Israel membubarkan parlemen.
Pada Juni, Zazim, organisasi masyarakat Arab-Israel, meluncurkan kampanye memprotes penangkapan dan penyitaan bendera.
Seiring dengan protes ini, gambar-gambar semangka pun terpampang di taksi-taksi yang beroperasi di Tel Aviv.
“Pesan kami kepada pemerintah jelas: kami akan selalu menemukan cara untuk menghindari larangan yang tidak masuk akal dan kami tidak akan berhenti berjuang untuk kebebasan berekspresi dan demokrasi,” kata direktur Zazim, Raluca Ganea