Wartakita.id JAKARTA – Kasubag Pers dan Media BMKG Taufan Maulana di Jakarta, Minggu (6/3/2016), menyebutkan delapan daerah yang akan dilalui oleh GMT tertutup awan mulai 25% sampai 75%.
Bengkulu 75% tertutup awan saat matahari terbit pukul 06.16 WIB, Sumatera Selatan tertutup awan 50%, Tanjung Pandan 25%, Pangkalan Bun Kalimantan Tengah 50%.
Sementara Palangka Raya sampai 75%, Balikpapan 50%, Palu 50%, Ternate hanya 25%.
GMT yang akan terjadi pada 9 Maret 2016 merupakan kejadian sangat jarang karena Gerhana Matahari Total akan kembali berlangsung di tempat yang sama dengan membutuhkan waktu selama 350 tahun.
Fenomena alam langka tersebut akan melintasi 11 provinsi di Indonesia yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Di antara daerah-daerah tersebut, Kota Palu Sulawesi Tengah merupakan kota yang paling terdampak dari GMT.
BMKG mencatat, setiap wilayah akan mengalami kejadian waktu yang berbeda-beda. Di wilayah Indonesia barat, gerhana mulai pukul 06.20 WIB di wilayah Palembang dan mencapai puncaknya pukul 07.21.
Wilayah Tanjung Pandan gerhana mulai pukul 06.21 dan mencapai puncaknya 07.23 WIB, sedangkan wilayah Palangka Raya mulai pukul 06.23 dan mencapai puncaknya 07.30 WIB dan di wilayah Bengkulu (Muko-Muko), gerhana akan mencapai puncaknya pukul 07.19 WIB.
Sementara untuk wilayah Tengah, yaitu Palu mulai gerhana pukul 07.27 WITA dan mencapai puncaknya pukul 08.38 WITA. Hal ini berbeda dengan bagian Indonesia Timur, yaitu Ternate, gerhana mulai pukul 08.36 WIT dan mencapai puncaknya 09.52 WIT.
Gunakan pengaman saat mengamati gerhana matahari dari tempat terbuka, jangan dengan mata telanjang, beresiko kerukana retina permanen hingga kebutaan.