Di Makassar hanya ada dua warung yang jualan “Gandu-gandu”. Setelah warung yang di pasar Terong depan masjid Nurul Muflihien yang buka setelah magrib, beberapa tahun kemudian (sejak 1990an) di simpang jalan Veteran Utara dan jalan Gunung Bawakaraeng, satu warung Gandu-gandu juga buka, tapi namanya sekarang berganti jadi warung “Jus Tulang”.
Gandu-gandu mirip “Kaledo” kuliner khas Palu, bedanya di kuah saja, Kaledo minim bumbu dan rempah, Gandu-gandu kuahnya mirip kuah sop Konro. Bahannya sama-sama sum-sum tulang kaki sapi atau kerbau, bedanya lagi makan Kaledo, kikilnya opsional, makan gandu-gandu sudah termasuk kikil. Oh iya, makan kaledo lebih enak dengan ubi rebus, kalau makan gandu-gandu enaknya pakai lontong.
Bila sudah berusia di atas 40 tahun, tidak disarankan makan sampai dua mangkuk. Kolesterolnya lumayan nendang.