Wartakita.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto menyebut aplikasi ‘Kucata’ki’ Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Makassar adalah inovasi membanggakan.
“Lahirnya tradisi prestasi yang diawali dari sebuah inovasi yang sangat membanggakan yang digagas Disdukcapil adalah sebuah fenomena. Apalagi aplikasi online ini tentu akan memberi kemudahan public service, utamanya akta kelahiran dan kematian,” ucap Danny Pomanto usai melauching aplikasi ‘Kucata’ki’, di hotel Best Western, Rabu (8/8/2018).
Danny memuji aplikasi tersebut, terlebih Disdukcapil mampu mengangkat branding dengan latar budaya yang sejalan dengan gagasan pemerintah kota.
Beberapa program inovasi pemerintah kota yang serupa lainnya seperti Tangkasa’ki, Kucini’ki, Sombere and Smart City, dan Pattasa’ki.
Menurut Danny Pomanto, akte kelahiran dan akte kematian adalah hal yang sangat serius dan sangat penting bagi masyarakat, sehingga dengan lahirnya inovasi inilah merupakan bakti untuk rakyat yang tiada habisnya.
“Saya akan terus berbuat kebaikan di sisa kepemimpinan saya 9 bulan ke depan. Jangankan sembilan bulan, besok pun saya berakhir saya tidak akan berhenti melakukan kebaikan untuk kota ini,” ucap Danny.
Kadis Dukcapil Kota Makassar Nielma Palamba mengatakan, akte kelahiran adalah sebuah dokumen yang memuat identitas dan berfungsi sebagai salah satu dari perlindungan hukum terhadap seseorang.
Dapat dipastikan ketika seseorang tidak memiliki akte kelahiran maka tidak akan mendapatkan layanan kesejahteraan sosial dan layanan publik lainnya.
Baru-baru ini Pemkot Makassar kembali mendapatkan prestasi kota layak anak, dan salah satu sumbangsih di dalamnya adalah adanya cakupan akte kelahiran anak yang untuk makassar saat ini sudah 90 persen.
“Hari ini kita melauching pelaporan akte kelahiran sekaligus pelaporan peristiwa kematian berbasis online. Beberapa hari ini kita masih melakukan pelatihan puskesmas dan beberapa rumah sakit swasta untuk memanfaatkan aplikasi ini,” kata Nielma.
“Beberapa sudah berhasil, dan penggunaannya akan diserahkan hari ini. Ada pun aplikasi pelaporan kematian berbasis online kami juga telah melakukan bimbingan teknis petugas kelurahan. Sehingga bilamana ada warga yang meninggal laporannya langsung ke server Disdukcapil,” lanjutnya.
Dengan demikian, kata Nielma, pesta demorasi ke depan juga akan semakin bagus, tidak ada lagi warga yang sudah meninggal dipanggil memilih karena datanya tidak dihapus.
Di akhir kegiatan dilakukan MoU penerapan aplikasi online data kependudukan tersebut dengan Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Caterine Boot dan RSIA Siti Khadijah III disaksikan Wali Kota Makassar.