Bila mengungsi akan senasib dengan Alan Kurdi, bila tetap tinggal Omran Daqneesh contohnya. Karikatur di atas dimuat oleh seorang netizen @Khalidalbaih di akun Instagramnya. Gambaran paling realistis tentang nasib anak-anak Suriah.
Omran Daqneesh mengulangi viralnya foto jasad Alan Kurdi saat terdampar di pantai Turki. Sontak warga dunia kembali terkejut dan terbuka matanya tentang nasib anak-anak Suriah. Namun itu saja tidak akan cukup.
Persoalan di Suriah sungguh sederhana, bila semua berangkat dari titik kesadaran yang sama, perang bukan jalan keluar. Sejak perang dunia I, perang dunia II dan perang-perang lain sesudahnya selalu yang terlemah yang menjadi korban, anak-anak dan perempuan.
Omong kosong bila revolusi untuk memenangkan kekuasaan atas nama agama, ideologi, sekte, ras, wilayah atau apapun namanya, harus dilakukan dengan memakan anak-anak sendiri.
Klise, dibalik setiap peperangan, ekonomi (baca: uang) selalu menjadi motif utama. Agama, ideologi, kekuasaan dan lain-lain hanya penumpang gelap yang saing mengambil keuntungan dari sebuah peperangan.
Sama bodohnya bila menganggap peperangan diperlukan untuk mengendalikan populasi manusia di bumi. Satu-satunya yang harus dikendalikan oleh manusia saat ini adalah keserakahan ingin berkuasa atas manusia lain, dan berhenti ‘sok tuhan’ yang menentukan hidup dan mati seseorang.