Pasalnya, roket SpaceX yang meledak di launchpad Florida, menghancurkan sebuah satelit Facebook berencana untuk menggunakan untuk menawarkan akses internet di berbagai bagian benua yang belum memiliki akses.
“Seperti aku di sini di Afrika, saya sangat kecewa mendengar bahwa kegagalan peluncuran SpaceX, satelit kami yang akan tersedia konektivitas begitu banyak pengusaha dan orang lain di seluruh benua, ikut hancur.” tulis Zuckerberg di jam Facebook setelah kejadian.
“Untungnya, kami telah mengembangkan teknologi lain seperti Aquila yang akan menghubungkan orang juga. Kami tetap berkomitmen untuk misi kami menghubungkan semua orang, dan kami akan terus bekerja sampai semua orang memiliki kesempatan mengakses internet saat satelit ini tersedia, “tambahnya.
Pernyataan Zuckerberg dibaca seperti tusukan di teknologi sesama miliarder Elon Musk, CEO SpaceX serta mobil listrik Tesla. Sementara itu, Musk tweeted Kamis bahwa masalah itu ada hubungannya dengan tahap tangki oksigen atas roket, meskipun penyebab pastinya belum ditentukan. SpaceX roket, Falcon 9, menjalani tes pada saat ledakan; itu tidak ditetapkan untuk memulai sampai 3 September di awal. Insiden itu tidak menghasilkan apapun korban jiwa.
“Pada sekitar 09:07 ET, selama pra-peluncuran uji api statis standar untuk misi AMOS-6, ada sebuah anomali di SpaceX Cape Canaveral Space Launch Complex yang mengakibatkan hilangnya 40 kendaraan,” kata Phil Larson, seorang juru bicara SpaceX, dalam sebuah pernyataan Kamis sore. “Anomali ini berasal di sekitar tangki tahap oksigen atas dan terjadi selama pemuatan propelan kendaraan. Per prosedur operasi standar, semua personil tidak ada cedera. Kami terus meninjau data untuk mengidentifikasi akar penyebab. ”
Insiden Kamis menandai cacat pada catatan SpaceX, yang sudah bersih sejak bulan Juni tahun lalu. Ledakan yang memakan korban berteknologi tinggi lain: HoloLens Microsoft headset untuk Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Bersama operator satelit Perancis, Facebook menghabiskan sekitar $ 95 juta. Satelit, Amos-6, dibangun oleh perusahaan satelit Israel Spacecom.
Sebelumnya juga terjadi kebakaran Falcon 9 ketika roket tersebut telah memuai kapsul antariksa Dragon milik NASA yang akan diluncurkan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Kini SpaceX harus memecahkan masalah tentang apa yang sebenarnya terjadi dan meyakinkan para pelanggannya termasuk NASA dan harus memperbaiki peralatan landasan peluncuran yang rusak berat.
Insiden ini tidak akan mempengaruhi peluncuran wahana antariksa OSIRIS-Rex pada 8 September 2016. NASA akan meluncurkan wahana antariksa tersebut di Space Launch Complex 41 dengan menggunakan roket buatan United Launch Alliance, Atlas V.