Wartakita.id, MAKASSAR – Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Makassar, mulai dilirik investasi lokasi, nasional dan internasional.
Hal inilah .enjadi pembahasan pengembangan potensi unggulan daerah tahun 2019 dengan tema “Mengembangkan Potensi Daerah Melalui Ekonomi Kreatif dalam Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0” di Hotel Asyira Makassar, Kamis 4 April 2019.
Dalam sambutannya, melawakili Wali Kota Makassar, Staf Ahli Wali Kota Makassar Bidang II, Ahmad Kafrawi mengatakan, pertumbuhan ekonomi Kota Makassar di angka 7,99 persen dan meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat Makassar sebesar Rp 86,87 juta per orang per tahun.
“Adapun nilai Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) tahun 2018 masing-masing sebesar Rp 526.468.345.227 atau US$ 79.656.450,” ujarnya.
Data ini, jelas Kafrawi, menunjukkan bahwa Makassar menjadi magnet baru dalam investasi, khususnya sektor jasa, perdagangan dan industri.
“Salah satu paket kebijakan ekonomi pun fokus pada upaya meningkatkan investasi dengan kebijakan kemudahan layanan dalam pemberian izin investasi serta pelayanan pemberian izin secara online melalui online single submission (OSS),” kata Kafrawi.
Lanjut Kafrawi, dalam rangka meningkatkan serta meratakan penyebaran investasi di Makassar, maka Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) telah mengoperasikan PTSP Bintang Lima yang didalamnya terdapat investment centre bintang lima.
“Investment centre ini dimaksudkan agar para pelaku usaha mendapatkan informasi terkini tentang kebijakan di bidang penanaman modal dengan berbagai potensi,” ungkapnya.
Olehnya, Kafrawi menjelaskan, Pemkot Makassar berupaya membenahi regulasi yang ada untuk memudahkan investasi, serta meningkatkan kenyamanan berinvestasi antara lain dengan menjaga kondusifitas Kota Makassar.
“Peluang investasi dan proyek unggulan daerah termasuk di dalamnya top 10 best investment yang digagas Pemkot Makassar yang siap ditawarkan kepada investor, baik dalam maupun luar negeri,” terang Kafrawi.