Sukabumi – Curah hujan tinggi selama beberapa hari terakhir memicu bencana alam di berbagai wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Longsor dan banjir bandang mengakibatkan kerusakan infrastruktur, menutup akses jalan, dan memaksa evakuasi puluhan warga.
Longsor Putus Jalur Utama Geopark Ciletuh
Hujan deras yang mengguyur Sukabumi sejak awal pekan ini menyebabkan longsor di jalur utama Geopark Ciletuh, dekat Puncak Darma, dan jalur Cikidang-Palabuhanratu. Berdasarkan laporan dari akun Instagram @bogordailynews, Rabu (4/12/2024), kedua jalur tersebut tidak dapat dilalui akibat material longsor, pohon tumbang, dan kabel listrik yang berserakan.
“Untuk pengendara yang melintas, diimbau mencari jalur alternatif. Jika tidak mendesak, sebaiknya tunda perjalanan demi keselamatan,” ujar Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI).
Sony juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan saat berkendara di cuaca ekstrem. “Pastikan jarak pandang luas, kecepatan kendaraan sesuai kondisi, dan mental pengemudi siap menghadapi risiko di lapangan,” tambahnya.
Banjir Bandang Seret Mobil dan Terisolasi di Puskesmas
Sementara itu, banjir bandang terjadi di beberapa titik, termasuk Kampung Cieurih, Desa Datarnangka, Kecamatan Sagaranten. Video yang viral di media sosial menunjukkan enam mobil terseret arus deras Sungai Cikaso. Beberapa kendaraan bahkan terlihat jungkir balik sebelum akhirnya tenggelam.
Deni, seorang warga setempat, menyaksikan langsung kejadian tersebut. “Air tiba-tiba datang dengan deras. Mobil-mobil yang awalnya diparkir di tempat aman hanyut begitu saja,” tuturnya.
Di Palabuhanratu, 24 orang terjebak banjir di Puskesmas setempat akibat tingginya luapan air hingga 1,5 meter. Koordinator Pos SAR Basarnas Sukabumi, Suryo Adianto, menjelaskan bahwa mayoritas korban adalah pegawai puskesmas dan warga sekitar.
“Proses evakuasi menggunakan perahu karet berlangsung dramatis karena arus sangat deras. Syukurlah, seluruh korban berhasil diselamatkan,” kata Suryo.
Update Evakuasi dan Kondisi Terkini
Tim SAR gabungan juga melakukan evakuasi tujuh warga yang terjebak di kandang ayam di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Lokasi tersebut terdampak banjir dari Sungai Cimandiri, dengan arus yang cukup kuat sehingga hanya dapat diakses menggunakan perahu karet.
“Untuk saat ini, tim SAR bersama unsur terkait disiagakan di Kecamatan Palabuhanratu dan Simpenan. Kami terus memantau peningkatan debit air akibat hujan deras yang masih terjadi,” jelas Suryo.
Hingga sore ini, hujan dengan intensitas tinggi masih mengguyur wilayah Sukabumi. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama yang tinggal di area rawan banjir dan longsor.
Langkah Antisipasi dan Imbauan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi mengingatkan masyarakat untuk selalu memantau informasi terkini dari pihak berwenang. Selain itu, warga diminta segera melapor jika terjadi tanda-tanda bencana seperti pergerakan tanah atau luapan air sungai.
“Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak mendekati lokasi rawan bencana dan mematuhi arahan dari petugas,” tambah Daeng Sutisna, Pusdalop BPBD Sukabumi.
Bencana ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem, terutama di wilayah dengan risiko bencana tinggi. Kolaborasi antara pemerintah, petugas, dan masyarakat diharapkan dapat meminimalisasi dampak yang lebih besar.