Wartakita.id, MAKASSAR – PT Semen Tonasa mencatat tren positif hingga periode September 2016. Rata-rata performance-nya mengalami pertumbuhan dibanding periode yang sama 2015 lalu.
Menurut Dirut PT Semen Tonasa, Andi Unggul Attas, ditengah pelemahan ekonomi nasional Tonasa tetap mengalami tren peningkatan, sampai periode September lalu.
“Jadi semua performance kita tetap tumbuh dibanding kondisi tahun lalu,” kata Unggul, saat menggelar Konferensi Pers dalam rangka HUT ke-48 PT Semen Tonasa, di Kantor Perwakilan, di Makassar, Selasa (1/11/16).
Ia menjelaskan, kinerja Semen Tonasa hingga September khusus untuk produksi berada pada angka 4.421.786 ton, atau tumbuh 2% dari produksi sama 2015. Sedang nilai prognosa rencana produksi mencapai 6,1 juta ton, atau naik 1% dari tahun lalu.
Sedang untuk volume penjualan sampai September, angkanya sekitar 4.859.060 ton atau naik 10% dari total capaian periode yang sama tahun 2015 lalu. Kemudian untuk prognosa rencana sampai akhir tahun 6.952.136, atau naik 5% dari tahun lalu.
Khusus untuk hasil penjualan hingga September lalu, capaiannya Rp3.767 triliun. Angka itu tumbuh 6% dari periode sama tahun 2015 lalu.
“Khusus untuk prognosa rencana kami sampai akhir tahun, nilainya Rp5.271 triliun, atau tumbuh 2% dari tahun lalu,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk KTI kenaikan demand semen tumbuh 5% dibanding tahun lalu, dan demand nasional 2,9%. Khusus Tonasa, demand naik 6,1%.
“Ini artinya Tonasa masih jadi yang terbaik dalam persaingan ini. Karena dia berada diatas angka demand kawasan dan nasional. Tentu ini terjadi karena kami melakukan beberapa langkah strategis,” terang dia.
Lebih jauh, ia menjelaskan, dari total demand itu, Provinsi Sulsel memiliki kontribusi cukup tinggi dengan pertumbuhan demand sekitar 15,4%.
“Demand itu terbagi atas sektor retail 70% dan proyek 30%. Demand akan sangat berdampak kalau retail menurun. Kalau proyek terlambat tidak terlalu berdampak terhadap demand, tetapi kalau retail yang turun akan sangat berdampak. Makanya kita berharap sektor retail meningkat,” katanya.
Kemudian secara nasional, kata dia, demand Tonasa naik 5,3% dari tahun lalu. Diman nasional hanya naik 2,9%. Khusus market share nasional naik 0,2%, sedang market share Tonasa tumbuh 0,3% dari tahun lalu. “Itu artinya Semen Tonasa pertumbuhannya lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan industri,” katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan PT Semen Tonasa, Subhan menambahkan, untuk capaian ebitda sampai September mencapai Rp1,079 triliun atau naik 4% dari periode sama tahun lalu. Sedang prognosa rencana sampai akhir tahun Rp1,547 triliun atau naik 2% dari tahun 2015.
Sedangkan untuk CSR, sampai September baru terserap Rp18,6 miliar atau 95,25% dibanding capaian 2015.
“Ini tidak sampai 100%, karena ada beberapa kendala. Dimana peminjam tidak sebanyak yang kita harapkan. Kami kesulitan mencari orang yang mau meminjam. Makanya, kalau dulu CSR hanya di Pangkep, saat ini kami masuk Barru, Maros dan Makassar untuk membina UMKM,” katanya. (eky)