Polda Sulsel dan beberapa jajarannya menggelar gelar rapat bersama dengan panitia pelaksana pertandingan Final Piala Presiden Leg Kedua di Markas Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Makassar, Rabu (31/7/19). Laga antara Persatuan Sepak Bola Makassar (PSM) Versus PERSIJA, di Lapangan Stadion Andi Matalatta, akan berlangsung 6 Agustus mendatang.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, pada final sepak bola antara PSM dan PERSIJA 6 Agustus mendatang. Polda dan jajaran akan melibatkan pengamanan penuh. Menurut Dicky, pada rencana pelaksanaan laga final yang batal digelar 28 Juli lalu, dilibatkan 4.000 peronel dan pada laga 6 Agustus nanti, melibatkan 5.000 personel. Hampir semua Polres jajaran Polda Sulsel akan dilibatkan melakukan pengamanan saat pertandingan.
“Ada sekitar 10 Polres yang dilibatkan. Seperti Polrestabes Makassar, Polres Pelabuhan Makassar, Gowa, Takalar, Maros, Pangkep, Barru, Jeneponto, Parepare dan Polres Pinrang, ” kata Dicky, Rabu (31/7/19). Selain personel tersebut dilibatkan juga anjing pelacak (K-9) 10 ekor dan penjinak bom serta anti teror. Itu diturunkan karena pengamanan tidak mau kecolongan.”
“Sistem pengamana dilakukan dengan tiga ring. Ring 1 di dalam stadion dan itu ada lagi yang melekat pada penonton. Ring 2 disekitar stadion, itu ditempatkan untuk mengantisipasi jangan sampai terjadi pelemparan dari luar.
Kemudian di ring 3, yakni di jalan raya. Terutama pada saat penonton hendak balik setelah selesai pertandingan. Jadi dengan pengamanan tersebut, tidak ada lagi keraguan dari pihak manapun tentang keamanan di kota Makassar ini.
Kami menjamin, Makassar akan aman pada saat pertandingan final sepak bola antara PSM lawan PERSIJA di Lapangan Stadion nantinya, ” jelas Dicky dihadapan sejumlah wartawan di Mapolrestabes Makassar.”
Terkait pemain PERSIJA lanjut Dicky, “Pengamanan akan dilakukan dengan ketat. Begitu pemain menginjakkan kaki di Makassar, pengamanan langsung dilakukan. Itu merupakan tanggung jawab Polda dan jajaran. Kemana pun mereka, akan dikawal. Waktu insiden pelemparan bis pasca latihan kemarin, mereka minta hanya dikawal saat bertandingan saja atau pada saat tertentu saja. Namun kali ini tidak. Kami tidak mau lagi berspekulasi. Termasuk pada saat latihan nanti di stadion, akan dikawal menggunakan barakuda. Kami tidak ingin lagi ada hal seperti itu. Jadi kami minta agar masyarakat jangan melakukan lagi tindakan seperti yang terjadi kemarin. Karena itu menciderai nama kota Makassar”.