LAS VEGAS – Pembuat kendaraan listrik Vietnam VinFast hadir di salah satu pameran terbesar di Amerika Serikat CES yang berlangsung di Las Vegas, Selasa (9/1) waktu setempat.
Produsen mobil listrik tersebut meluncurkan prototipe truk pikap barunya VF Wild, yang siap dikirim sebelum tahun 2026.
Le Thi Thu Thuy , mantan CEO dan ketua VinFast saat ini mengatakan pihaknya juga berencana untuk meluncurkan SUV listrik mini VF 3 secara global, bukan hanya di Vietnam seperti pada awalnya.
“Diharapkan untuk mulai mengirimkan model tersebut di Amerika Serikat awal tahun depan,” katanya di sela pameran tersebut kepada Reuters, Selasa (9/1/2023).
CEO VinFast Pham Nhat Vuong mengatakan masyarakat berasumsi bahwa perusahaan Vietnam yang memproduksi kendaraan listrik mungkin tidak memiliki teknologi terbaik.
“Saya ingin mengubah anggapan tersebut,” ujarnya.
Pekan lalu, VinFast mengumumkan rencana untuk mendirikan fasilitas manufaktur dan baterai di India. Hal ini juga bertujuan untuk memperluas ke lebih banyak pasar di Timur Tengah, Amerika Latin dan Asia, termasuk Indonesia.
Mereka juga melakukan pergantian eksekutif minggu lalu, dengan Thuy dan Vuong bertukar pekerjaan. Ketua Vuong menjadi CEO dan CEO Thuy menjadi ketua.
Thuy mengatakan langkah tersebut memungkinkannya berkonsentrasi pada penggalangan dana untuk pertumbuhan. “Tahun ini saya perlu fokus pada penggalangan dana untuk VinFast,” katanya kepada Reuters.
“Selain itu, kita perlu menceritakan kisah VinFast yang tepat kepada orang-orang.”
VinFast bertujuan untuk meningkatkan free float, atau saham yang tersedia untuk umum untuk diperdagangkan, menjadi 10 persen hingga 20 persen pada akhir tahun 2024 dari sekitar 2 persen saat ini.
“Tahun ini kami berencana ketika pasar pulih dan ketika kami menunjukkan lebih banyak pencapaian kemajuan, kami akan melakukan transaksi lanjutan… meningkatkan free float, mendatangkan lebih banyak investor, termasuk investor jangka panjang,” kata Thuy .
Free float yang lebih besar dapat mengurangi volatilitas yang tinggi pada saham perusahaan, yang telah anjlok sejak debutnya yang heboh di Nasdaq pada bulan Agustus, ketika sahamnya melonjak lebih dari 255 persen, dengan nilai pasar sekitar 85 miliar dolar AS. Sekarang nilainya hampir 16 miliar miliar dolar AS.
VinFast, yang belum menghasilkan keuntungan, memasuki pasar mobil listrik (EV) saat terjadi perang harga yang dipimpin oleh Tesla dan perusahaan China termasuk BYD
Perusahaan tersebut menjual 60 persen kendaraan listriknya ke perusahaan afiliasi yang dimiliki oleh pendirinya Pham Nhat Vuong, orang terkaya di Vietnam, yang juga mengendalikan VinFast.
Dalam tiga kuartal pertama tahun 2023, VinFast menjual lebih dari 21.000 EV dan membukukan kerugian bersih sebesar 1,73 miliar dolar AS.
sumber : Reuters