PANGKEP, WARTAKITA.ID – PT Semen Tonasa menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan tujuh pemerintah daerah di Sulawesi Selatan untuk mengelola sampah menjadi bahan bakar alternatif. Inisiatif strategis ini diresmikan di Auditorium Kantor Pusat Semen Tonasa, Pangkep, pada Jumat (31/10/2025), sebagai puncak perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-57 perusahaan yang mengusung tema “Transformation for Sustainable Development”.
Kerja sama ini melibatkan Perseroan Daerah (Perseroda) Provinsi Sulawesi Selatan serta tujuh pemerintah kabupaten/kota, yaitu Kabupaten Barru, Sinjai, Bulukumba, Maros, Bone, Sidrap, dan Kota Parepare. Penandatanganan dilakukan secara langsung oleh Direktur Utama PT Semen Tonasa, Anis, bersama para kepala daerah atau perwakilan yang hadir. Langkah ini menandai komitmen perusahaan dalam implementasi ekonomi sirkular dan pengurangan emisi karbon secara signifikan.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PT Semen Tonasa, Anis, menyatakan bahwa inisiatif ini bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan sebuah wujud nyata dari tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan. “Ini adalah langkah transformatif kami untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Dengan mengubah sampah menjadi energi, kami tidak hanya menciptakan efisiensi dalam produksi, tetapi juga memberikan solusi konkret atas permasalahan sampah di daerah-daerah mitra,” ujar Anis.
Dampak dan Tujuan Strategis Kolaborasi
Kerja sama ini diproyeksikan akan memberikan dampak ganda. Di satu sisi, pemerintah daerah mendapatkan solusi untuk pengelolaan sampah yang selama ini menjadi tantangan. Di sisi lain, PT Semen Tonasa, sebagai produsen semen terbesar di Kawasan Timur Indonesia, dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil seperti batu bara, yang sejalan dengan peta jalan dekarbonisasi industri nasional.
Komisaris Utama PT Semen Tonasa, Rio Idris Padjalangi, menegaskan bahwa kolaborasi ini adalah bukti dedikasi 57 tahun perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas. “Di usia yang ke-57, Tonasa membuktikan bahwa industri besar dapat bergerak selaras dengan pelestarian lingkungan. Ini adalah kreativitas yang didasari oleh komitmen untuk masa depan yang lebih hijau,” katanya.
Solusi Sampah untuk Sulawesi Selatan
Bagi pemerintah daerah seperti Barru, Sinjai, dan Bulukumba, kerja sama ini menawarkan solusi konkret untuk menekan volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Wakil Bupati Pangkep, Abd. Rahman Assegaf, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap peran aktif Semen Tonasa. “Inisiatif seperti ini sangat krusial bagi kabupaten/kota di Sulawesi Selatan yang menghadapi peningkatan volume sampah perkotaan. Kerja sama dengan industri strategis seperti Semen Tonasa menjadi model pengelolaan sampah terpadu yang efektif, mengubah masalah menjadi sumber daya ekonomi dan energi. Hal ini menunjukkan bahwa Semen Tonasa adalah mitra pembangunan yang peduli terhadap isu-isu krusial di sekitarnya,” tutur Abd. Rahman.
Komitmen Jangka Panjang dan Harapan ke Depan
Acara yang juga diisi dengan malam ramah tamah dan refleksi perusahaan ini menegaskan kembali posisi PT Semen Tonasa sebagai pilar industri yang tangguh dan berkelanjutan. Penandatanganan MoU ini bukan akhir, melainkan awal dari implementasi teknis yang akan melibatkan transfer pengetahuan dan teknologi kepada pemerintah daerah mitra.
Dengan memanfaatkan sampah sebagai sumber energi, PT Semen Tonasa tidak hanya memperkuat efisiensi operasionalnya, tetapi juga memimpin praktik industri hijau di Sulawesi Selatan dan Indonesia Timur. Langkah ini diharapkan dapat menjadi preseden bagi industri lain untuk mengadopsi model ekonomi sirkular dalam operasional bisnis mereka, demi menciptakan ekosistem industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
























