BITUNG – Tujuh orang tersangka pelaku provokator bentrokan yang ditangkap berasal dari kedua kubu, baik dari ormas pendukung Israel maupun massa Pro Palestina. Dari ketujuh tersangka yang ditahan, salah satunya masih di bawah umur.
Kapolda Sulut Irjen Irjen Pol Setyo Budiyanto mengatakan, kondisi Kota Bitung saat ini aman dan terkendali pasca terjadinya kericuhan dua kelompok massa tersebut.
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, khususnya yang ada di Kota Bitung dan umumnya masyarakat Sulut serta seluruh masyarakat Indonesia, sampai dengan malam ini situasi dan kondisi di wilayah Kota Bitung aman dan terkendali,” ujar Setyo Budiyanto dalam konferensi persnya kemarin 26/11.
Menurut Kapolda, pihaknya telah bekerja sama dengan para tokoh agama, masyarakat, dan sejumlah komunitas untuk menyelesaikan perkara tersebut. Sehingga, aktivitas masyarakat saat ini sudah kembali normal.
“Namun demikian pelaksanaan penugasan, khususnya anggota dari Polres Bitung yang kemudian di-‘backup’ (didukung) dari Kodim Bitung serta melibatkan anggota Polda Sulut sampai dengan malam ini dan hari-hari selanjutnya tentu masih akan melaksanakan kegiatan penugasan pengamanan, dan utamanya kegiatan patroli, termasuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya statis di jalan atau di tempat-tempat yang diperlukan pengamanan, ini menjadi prioritas kami semua,” jelasnya.
“Mereka terlibat dalam kejadian di TKP jalan Sudirman dengan korban dari ormas adat. Dari kelima tersangka ini ada satu orang yang merupakan anak di bawah umur,” ungkap Setyo.
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat Pasal 170 dan Pasal 338 dengan ancaman hukuman penjara 15 tahun.
Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara ormas pro Israel dan pendukung Palestina di Kota Bitung pada Sabtu 25 November 2023, menuai perhatian publik.