Wartakita.id, MAKASSAR – Festival Pelajar Sulsel #1 yang digelar Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan mencatatkan rekor MuRI.
Pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Makassar berhasil mencatat rekor baru dalam pembuatan kue tradisional Sulawesi Selatan “Bipang” dengan ketinggian 19 meter.
Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo mengatakan tiga hari pelaksanaan Festival Pelajar Sulawesi Selatan yang diikuti oleh 7.000 orang siswa banyak mencatat rekor baru dan salah satunya adalah mencatat rekor kue tertinggi setinggi 19 meter, Minggu(16/10).
Pemecahan sejumlah rekor Museum Rekor Indonesia (MuRI) ini juga ditandai dengan penyerahan plakat penghargaan setelah semua kategori berhasil mencatat rekor.
Khusus untuk kue khas suku Bugis yakni Bipang (kue berbahan nasi kering dengan campuran gula merah) semuanya dikerjakan oleh gabungan pelajar dari jurusan tata boga sekolah menengah kejuruan (SMK) di Makassar.
Para pelajar SMK itu saling berbagi tugas seperti dari pelajar SMK 1 dan SMK 5 Makassar kemudian dari SMK 6 dan SMK 8 bertugas membuat adonannya hingga menatanya seperti model istana.
Irman mengaku memilih kue Bipang untuk pemecahan rekor karena kue bipang adalah salah satu kue tradisional yang ada di Sulsel.
“Pembuatan kue terbesar menghabiskan bahan sekitar 3.000 kilogram tepung terigu, 1.000 kg gula manis dan 1.000 butir telur dengan total biaya pembuatan sebesar Rp67 juta,” katanya.
Dalam festival pelajar yang mengambil beberapa anjungan itu dipadati stan pelajar berjumlah sekitar 100 dan menjadi tempat pameran dari karya-karya inovatif para pelajar.
Pada Festival ini juga, Dinas Pendidikan Sulsel menggelar tidak kurang dari 31 kompetisi dan tujuh pementasan untuk melatih para siswa menjadi terbiasa dengan kompetisi atau persaingan.
“Ini merupakan salah satu yang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Dan ajang ini selain sebagai momentum silaturrahmi juga sebagai bentuk upaya meningkatkan semangat kita dalam membangun prestasi yang lebih baik di dunia pendidikan,” katanya.
Festival Pendidikan ini sendiri dibuka Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo dengan dihadiri sekitar 7.000 peserta yang terdiri dari guru dan murid sekolah menengah atas (SMA), sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan SMK.
Beberapa karya spektakuler yang dipamerkan adalah robot pemungut sampah bernama Ewako, modifikasi bidang otomotif, serta kemampuan siswa SMK merakit dan membuat program komputer.
Selain itu, juga ada kompetisi yang dipertandingkan antara lain lomba adzan, melukis, pertandingan futsal, basket, MTQ tingkat pelajar, lomba sains, design grafis dan pentas seni.
Berbagai kompetisi ini, kata dia, telah menggunakan standar nasional, sehingga para siswa dapat bersaing dengan standar yang sama.