WARTAKITA.ID – MAKASSAR, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari memasuki tahap ekspose proyek. Selasa (17/4/2018), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI menyambangi Pemerintah Kota Makassar.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Muh. Ansar mengatakan pihak Kementerian PUPR memberikan sejumlah opsi model yang akan digunakan di IPAL Losari nanti.
“Terdapat empat alternatif teknologinya yang ditawarkan ke Pemkot Makassar untuk pembangunan IPAL Losari. Opsi satu dan dua itu masih manual, masih semi,” ungkap Muh. Ansar saat ditemui usai pertemuan.
Untuk ini model tersebut, kata Muh. Ansar membutuhkan lahan yang luas yakni 5,2 hektar. Selain itu perlu diperhatikan lokasi, termasuk memperhitungkan hembusan angin.
Sedangkan dua alternatif lainnya, dinilai oleh Muh. Ansar lebih membutuhkan lahan yang lebih sedikit, sekitar 3000 meter persegi. Outputnya juga diharapkan mampu memenuhi baku mutu Kementerian Lingkungan Hidup.
“Keluarannya juga lebih bagus dan lebih bersih. Bukan sistem kolam seperti yang lama. Ini berbeda. tentunya lebih canggih,” ujarnya.
Berdasarkan pemaparan Muh. Ansar, pihak Pemkot Makassar cenderung mengingnkan kedua alternatif terakhir. Pasalnya jika 3000 meter persegi digunakan untuk IPAL, maka sisanya dapat dibangun taman kota.
“Kan total 5,2 hektar. IPAL 3000 meter persegi, sisanya dapat dibuat taman, area edukasi bagi anak-anak, bahkan bisa jadi wisata kota,” ujarnya.
Sementara itu, PPK Kementerian PUPR RI, Setia Dinnoor memaparkan bahwa pihaknya menyerahkan sepenuhnya pilihan model berikut teknologi yang akan digunakan Pemkot Makassar.
Dia mengatakan alternatif yang diekspose terdapat yang menggunakan FBAS dan MBBR. Semua alternatif memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing,
Hasil penelusuran yang menggunakan teknologi FBAS (Fixed-Bed Biofilm Activated Sludge) dinilai lebih ‘hijau’ sedangkan MBBR (Moving Bed Biofilm Reactor) lebih mudah pengoperasiannya dan fleksibel.
Terlepas dari alternatif yang akan dipilih Pemkot Makassar, IPAL Losari ini diharapkan mampu mengcover air limbah dari 16.000 rumah di Kota Makassar di 6 kecamatan dari sisi barat Kota Makassar.