Wartakita.id, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Doskominfo) Kota Makassar, melaksanakan kegiatan verifikasi bidang usaha produktif yang diselenggarakan di Hotel Lariz Wthree, Selasa (30/4/2019).
Kegiatan yang dilaksanakan bertemakan “Survive di Era Disrupsi”, menghadirkan berbagai narasunber dan diikuti perwakilan SKPD. Kegiatan membahas peluang dan tantangan disprusi di era Revosi Four Point Zero saat ini.
Kepala Diskominfo Makassar, Ichwan Jacob mengatakan, masalah sirvive di era disrupsi. Bagaimana para pengusaha muda memanfaatkan peluang di bidang komunikasi dan informasi swbaik mungkin.
“Di kita lebih berdayakan melalui kegiatan, kalau kita bicara soal disrupsi ini kan persoalannya adalah sebetulnya bicara soal Teknologi. Jadi ini sebetulnya manifestasi dari sebuah peningkatan kegiatan percepatan industri zaman revolusi four point zero,” ujarnya.
Dikatakan, tingginya jumlah usaha star up di Kota Makassar merupakan kesempatan Pemerintah Kota Makassar untuk mendorong meningkatkan pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Makassar melalui penarikan retribusi seperti, usaha jasa dibidang jasa Telekomunikasi.
Lanjut dia, tekad Diskominfo Makassar. Bagaimana para pengusaha, maupun penggiatnya, era digital dan internet saat inj lancar dan memudahkan semua aktifitas perdagangan, menyambut digitalisasi dunia. Tentu hal ini perlu solusi, bukan hanya bagi Anda yang sudah berwirausaha, bahkan bagi yang baru mau memulai usaha.
Dikatakan, tujuannya kegiatan agar start up yang beroperasi di Makassar, kuat, adaptif dan mampu bertahan di era disrupsi sekarang ini. Di mana inovasi yang kreatif dan sesuai kebutuhan sangat ditekankan.
“Kecepatan informasi bisa jadi kekuatan baru bagi pengusaha muda. Keakuratan juga demikian, yang paling penting pemanfaatannya secara tepat,” terangnya.
Dia menyinggung, sejumlah perusahaan yang harus gulung tikar karena tidak mampu beradaptasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan juga menyesuaikan kebutuhan pasar.
Sebab selera pasar yang cenderung cepat berubah. Konsumen ingin produk maupun jasa yang memiliki kelebihan. Di antaranya, persoalan harga, kepraktisan, kemudahan pembayaran dan persoalan kecepatan.
“Oleh karena itu, sudah seharusnya pengusaha kita memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas. Ditambah lagi, pangsa pasar saat ini sudah didominasi milenial. Pembinaan akan terus kita lakukan secara berkelanjutan,” pungkasnya. (yad)