Wartakita.id, MAKASSAR – Wali Kota Makassar periode 2014-2019 Moh. Ramdhan Pomanto terlibat pertemuan prestisius bersama Menteri Komunikasi dan Informatika Singapura DR. Janil Puthucheary. Keduanya saling bertukar informasi dan pengalaman masing-masing sebagai pemimpin publik.
Pertemuan berlangsung kurang lebih dua jam di Grand Hyatt Hotel, Singapura, Rabu (8/1/2020).
Janil banyak mengulas terkait rugulasi informasi termasuk penyebaran hoax atau berita palsu. Menurut salah satu menteri senior berpengaruh di Negeri Singa tersebut, berita palsu di media akan disanksi oleh pemerintah jika media sumber tidak meminta maaf setelah berita yang benar telah dibuat.
Selanjutnya, media bersangkutan juga masih memiliki kewajiban menerbitkan berita yang sebenarnya.
“Kalau tidak dan berita palsu itu menyangkut masalah negara, dan isu-isu sensitif seperti gempa bumi, bencana alam, maka langsung diberi teguran keras,” kata Janil.
Selain itu, masalah transportasi publik, smartcity, dan smart nation, juga menjadi topik hangat pembicaraan keduanya.
Dalam kesempatan yang sama, Danny juga menjelaskan Sombere and Smart City yang pernah diterapkannya saat menjadi Wali Kota Makassar. Hal ini menjadi perhatian serius bagi Danil, terutama saat Danny mulai menjelaskan makna “sombere”.
“Berbicara Smart City artinya berbicara tentang Hardware and Software. Tetapi Sombere adalah Heartware (hati). Begitulah metode pendekatan kami menyentuh hati masyarakat. Karena jika tidak, maka masyarakat akan menganggap teknologi itu sebagai sesuatu yang mengerikan,” jelasnya.
Tetapi dengan metode “sentuh hati” (Sombere), kata Danny, penerimaan masyarakat akan lebih baik sehingga smart city bisa dijalankan di sebuah kota dengan baik.