Makassar – PSM Makassar, yang sempat memimpin klasemen di awal musim BRI Liga 1 2024/2025, kini mengalami tantangan besar. Tim berjuluk Juku Eja ini tengah berjuang keras setelah gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan terakhir, menandai penurunan performa yang signifikan.
Pada awal musim, PSM tampil sangat meyakinkan dengan serangkaian kemenangan impresif. Harapan besar pun disematkan kepada tim asuhan Bernardo Tavares, terutama setelah Nermin Haljeta mencetak empat gol di awal musim. Namun, ketajaman Haljeta mulai memudar, dan lini serang PSM tampak kesulitan menembus pertahanan lawan.
“Tentu kami kecewa dengan hasil-hasil terakhir. Kami harus bekerja lebih keras untuk memperbaiki performa tim,” kata Haljeta usai pertandingan terakhir.
Faktor Penurunan Performa: Cedera dan Jadwal Padat
Penurunan performa PSM tidak lepas dari beberapa faktor. Cedera pemain kunci seperti Yuran Fernandes dan Daisuke Sakai membuat pertahanan dan lini tengah PSM kehilangan keseimbangan. Absennya kedua pemain tersebut turut memperlemah soliditas tim di lapangan.
Selain itu, jadwal yang padat menjadi tantangan tersendiri. PSM harus berlaga di dua kompetisi sekaligus, yaitu BRI Liga 1 dan ASEAN Club Championship, yang membuat pemain cepat kelelahan dan sulit mempertahankan konsistensi permainan.
“Kami memang menghadapi kondisi yang sulit. Cedera pemain dan jadwal yang padat mengharuskan kami bekerja ekstra keras. Namun, kami tidak akan menyerah,” tegas pelatih Bernardo Tavares.
Mampukah PSM Bangkit?
Kondisi PSM yang sedang terpuruk ini menjadi ujian berat bagi tim. Dengan pertandingan penting melawan Shan United FC di ASEAN Club Championship, kemenangan menjadi target mutlak. PSM harus segera bangkit jika ingin tetap bersaing memperebutkan gelar juara musim ini.