Lamiko-Miko – Dusun Lamiko-miko, sebuah desa kecil yang tersembunyi di pesisir Teluk Bone, Sulawesi Selatan, tak banyak dikenal orang. Akses menuju dusun ini cukup menantang, terisolasi oleh infrastruktur yang terbatas.
Namun, bagi Rapida, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di sini sejak kecil, Lamiko-miko adalah rumah, tempat di mana harapan tetap hidup meskipun tantangan besar menghampiri setiap harinya.
Dulu, saat matahari terbenam, keheningan malam di desa ini hanya dipecahkan oleh suara pelan genset yang berjuang menerangi rumah-rumah warga. Listrik adalah sesuatu yang mewah, sesuatu yang tak bisa mereka nikmati sepanjang hari.
“Kami cuma pakai genset dari jam 6 sore sampai 10 malam. Itu pun cuma untuk lampu, tidak bisa lebih,” kenang Rapida dengan senyum tipis, mengingat hari-hari ketika malam terasa begitu panjang.
Biaya genset pun tidak murah, Rp 90.000 per bulan hanya untuk beberapa jam penerangan. Bagi keluarga seperti Rapida, yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan, pengeluaran sebesar itu terasa berat. Nelayan di Lamiko-miko juga harus menyeberangi laut selama 30 menit menuju Malangke hanya untuk membeli kebutuhan harian seperti es batu yang penting untuk menyimpan ikan hasil tangkapan.
Namun, semua itu berubah ketika PT PLN (Persero) menghadirkan inovasi terbaru mereka: SuperSUN, sebuah solusi pembangkit listrik tenaga surya yang memungkinkan warga menikmati listrik 24 jam penuh. Rapida, yang biasanya harus mengandalkan genset untuk menghidupkan lampu rumahnya, kini bisa menyalakan peralatan rumah tangga kapan saja tanpa khawatir kehabisan listrik atau biaya yang membengkak.
“Sekarang biayanya cuma Rp 40.000 sebulan, dan listriknya 24 jam! Rasanya seperti mimpi,” ujar Rapida dengan mata berbinar.
Kehadiran SuperSUN bukan hanya soal menyalakan lampu, tapi membuka pintu bagi kehidupan yang lebih baik di Lamiko-miko.
Perubahan Nyata di Kehidupan Sehari-hari
Dengan listrik yang stabil sepanjang hari, kehidupan di Lamiko-miko mengalami transformasi yang luar biasa. Warga yang dulu terbatas hanya pada aktivitas tertentu kini memiliki lebih banyak kebebasan.
“Dulu kami harus mengatur waktu dengan ketat. Setelah jam 10 malam, semuanya gelap, dan kami hanya bisa berharap baterai senter atau lilin masih ada,” cerita Rapida.
Sekarang, warga bisa mengakses listrik kapan pun mereka butuhkan, memungkinkan aktivitas seperti menonton TV, mengisi daya ponsel, atau menggunakan peralatan rumah tangga tanpa harus khawatir kehabisan energi.
Bagi nelayan, seperti suami Rapida dan banyak pria lainnya di desa, kehadiran listrik 24 jam juga mengubah cara mereka bekerja. Mereka kini tidak perlu lagi menyeberangi laut menuju Malangke hanya untuk membeli es batu yang diperlukan untuk menyimpan ikan. Dengan ketersediaan listrik yang stabil, mereka dapat membuat es batu sendiri di rumah, menyimpan ikan lebih lama, dan mengurangi frekuensi perjalanan yang menghabiskan waktu dan biaya.
Teknologi PLN Jangkau Daerah Terpencil
SuperSUN, yang memanfaatkan tenaga surya untuk menghasilkan listrik, merupakan inovasi yang sangat tepat bagi dusun terpencil seperti Lamiko-miko. Dengan infrastruktur yang minim dan jarak yang jauh dari kota, sumber energi terbarukan ini menjadi solusi yang praktis dan berkelanjutan.
Tidak hanya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, tetapi juga memberikan energi yang terjangkau bagi warga yang sebelumnya harus merogoh kocek cukup dalam untuk bahan bakar genset.
Pemerintah Kabupaten Luwu Utara menyambut baik program ini. Irwan Muchtar, perwakilan dari pemerintah setempat, mengungkapkan bahwa kehadiran SuperSUN di Lamiko-miko adalah langkah maju dalam mempercepat pemerataan akses listrik di daerah-daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal).
“Ini adalah bukti bahwa dengan teknologi yang tepat, kita bisa menjangkau masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan akses energi,” ujar Irwan.
Cahaya yang Membawa Harapan
Bagi Rapida dan warga Lamiko-miko, listrik kini bukan lagi sebuah kemewahan, melainkan bagian dari kehidupan sehari-hari yang membawa harapan baru. Anak-anak desa kini bisa belajar di malam hari dengan penerangan yang cukup, tanpa harus mengandalkan lilin yang cepat habis. Kegiatan sosial seperti pertemuan warga atau acara keagamaan bisa berlangsung lebih lama tanpa harus dibatasi oleh waktu penggunaan genset. Teknologi yang terbarukan ini bukan hanya menghadirkan kenyamanan, tapi juga membawa semangat baru bagi warga untuk terus berkembang dan bermimpi lebih besar.
“Kami tidak pernah membayangkan akan bisa menikmati listrik sepanjang hari,” kata Rapida dengan senyum lebar. “Sekarang hidup kami jauh lebih baik, dan kami merasa lebih percaya diri menghadapi hari esok.”
Dari sudut kecil pesisir Teluk Bone, cerita dari Lamiko-miko adalah kisah tentang harapan dan inovasi. Kehadiran SuperSUN bukan hanya memberikan akses listrik, tapi juga mengubah hidup dan masa depan warga yang selama ini terisolasi dari kemajuan.
PLN dengan programnya telah membawa lebih dari sekadar listrik—mereka membawa cahaya yang membangkitkan harapan baru bagi setiap keluarga di dusun ini, membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi solusi nyata bagi wilayah yang sulit dijangkau.