Wartakita.id, MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perdagang (Disdag) Kota Makassar terus berupaya meminimalisir keberadaan gudang dalam kota.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Makassar, Nielma Palamba mengatakan, beberapa gudang di Jalan Maccini usai dilakukan peneguran sebanyak tiga kali sudah ditutup.
“Meskipun sudah ada beberapa gudang dalam kota yang sudah, Nielma Palamba tidak menampik, dirinya masih menemukan sebanyak 10 yang masih menyalahi aturan, dan sedang ia tangani,” ungkapnya, Rabu (13/3/2019).
Beberapa diantara usaha ini dikatakan Nielma sebenarnya tak memiliki alasan membuat gudang dalam kota, makanya harus secepatnya ditutup.
Pasalnya beberapa diantara usaha tersebut sebenarnya telah memiliki beberapa unit gudang di pusat pergudangan yang sangat representatif.
“Ada ternyata yang punya gudang beberapa unit di pusat pergudangan yang sangat representatif, dan itu kosong. Makanya tidak ada alasannya bikin gudang dalam kota. Sekarang lagi mau dievaluasi lagi ini karena baru diantar suratnya. Satu atau dua hari bagaimana aktifitasnya dulu,” kata Nielma.
Masalah lain yang ditemukannya, benerapa pemilik gudang ada yang mau mengubah jenis usahanya. Sebelumnya beberapa pemilik toko ini ternyata memiliki gudang dengan jarak tak jauh dari tokonya. Sehingga karena mendapat teguran, para pemilik ini pun akan mengubahnya menjadi toko.
“Misalnya dia punya toko, dan ternyata jarak 4 sampai 5 ruko dia punya gudang, bedekatan, itu ndak boleh. Kalau gudangnya ada dibelakang tokonya ndak apa karena lancar perputaran barangnya. Makanya ada yang mau mengunakan gudang itu jadi toko, dia sudah bikin pernyataan akan mengubah gudangnya menjadi toko. Silahkan, berhubungan sama perizinan,” jelas Nielma.
Nielma pun enggan menyebut lokasi berbagai usaha dan gudang tersebut. Setidaknya dikatakan Nielma mereka telah diberikan peringatan ketiga dan harus paling lambat pindah akhir april tahun ini.
“Kami sekarang masih fokus ke yang 10 ini dulu karena mereka sudah ada responnya. Setelah ini akan ada tujuh lagi yang akan kami dibereskan. Sekarang masih intelin dulu, bagaimana kondisinya,” tutup Nielma. (yad)