Wartakita.id – Warga Gaza, Palestina, yang hidup di bawah blokade dan agresi militer, mengirimkan bantuan dana senilai Rp 16 juta untuk korban banjir dan tanah longsor di Sumatera, Indonesia. Penggalangan dana sederhana dari rumah ke rumah ini menunjukkan solidaritas kemanusiaan lintas negara.
Ferry Nur, Pembina Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA), menyatakan bahwa bantuan ini murni sukarela. Masyarakat Gaza, meski berjuang mempertahankan hidup, tetap menunjukkan kepedulian. “Rakyat Gaza Palestina, walaupun sedang menderita akibat serangan brutal penjajah Israel, masih memiliki kepedulian dan cinta kepada rakyat Indonesia,” ujar Ferry.
Inisiatif ini menyebar cepat di Gaza. Banyak warga merasa tergerak karena Indonesia dikenal konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Selain dana, pesan penguatan moral juga dikirimkan untuk korban bencana di Indonesia. Empati menjadi nilai yang dipertahankan meski hidup dalam keterbatasan ekstrem.
Banjir dan tanah longsor di Sumatera baru-baru ini berdampak pada ribuan rumah dan melumpuhkan aktivitas ekonomi. Pemerintah, lembaga kemanusiaan, dan relawan sedang berupaya memulihkan kondisi. Bantuan dari berbagai pihak, termasuk dari Gaza, memperkuat logistik dan bantuan sosial bagi warga terdampak.
KISPA menilai aksi solidaritas warga Gaza sebagai diplomasi kemanusiaan tanpa protokol politik. Ferry Nur menambahkan, “Dukungan seperti ini menjadi bukti bahwa solidaritas tidak memerlukan perjanjian resmi. Rakyat biasa pun bisa memberi pengaruh luas.” Ini menunjukkan kepedulian tidak butuh platform besar; langkah kecil pun bermakna.
Dalam perspektif sosial, tindakan warga Gaza mencerminkan bagaimana pengalaman hidup dalam tekanan dapat menumbuhkan empati yang kuat. Batas negara memudar saat isu kemanusiaan muncul. Pengalaman mereka dalam penderitaan justru menguatkan kepedulian terhadap sesama yang tertimpa musibah.
Aksi ini memantik diskusi pentingnya solidaritas global di tengah tantangan kemanusiaan yang kompleks. Konflik geopolitik, bencana alam, dan krisis sosial ekonomi menjadi isu global yang membutuhkan perhatian bersama. Kepedulian semacam ini menjadi pengingat penting.
Penggalangan dana dari Gaza mengingatkan bahwa kepedulian tidak harus datang dari kondisi berlebihan. Niat tulus dan keinginan membantu bisa muncul dari mana saja. Bahkan dari tempat yang paling terpukul sekalipun, kemanusiaan tetap menemukan jalannya.
Inisiatif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat internasional. Memperluas kepedulian global menjadi krusial. Dalam situasi apa pun, kemanusiaan selalu menemukan cara untuk bergerak dan saling menguatkan. Solidaritas lintas batas ini menjadi bukti nyata.























