Wartakita, SUMENEP – Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang berkunjung ke Pulau Giliyang, Sumenep, Madura, Senin 18 Juli 2016 lalu mengatakan, “Menurut uji laboratorium yang kami dapatkan, Pulau Giliyang memiliki oksigen tertinggi nomor dua di dunia, sehingga kemungkinan orang bisa hidup lebih sehat dan panjang.”
Kualitas oksigen terbaik di dunia yang berada di atas pulau Giliyang ada di Yordania. Baca: pohon berusia 1400 tetap tumbuh dan subur di padang pasir Yordania.
Data World Health Organization (WHO), mengungkapkan polusi udara merenggut nyawa 2 juta orang di seluruh dunia setiap tahun. Hampir 1.082 kota di 91 negara terdapat kadar tinggi polusi partikel halus yang bisa menyebabkan penyakit jantung, kanker paru – paru, asma dan infeksi pernapasan akut.
Hasil penelitian tim Pusat Pemanfaatan Sains Atmosfer dan Iklim LAPAN akhir Juli 2006 lalu, yang kemudian dilakukan kaji ulang pada 27 Desember 2011 oleh BLH (Badan Lingkungan Hidup) Sumenep dan Jatim serta pihak BAPEDDA menunjukkan bahwa Pulau Giliyang satu–satunya pulau yang mempunyai oksigen terbaik di dunia sehingga tepat bila kawasan itu dijadikan wisata kesehatan.
Pulau Giliyang memiliki konsentrasi oksigen sebesa 20,9% dengan level explosif limit (LEL) 0,5%. Nilai kandungan tersebut berbeda dengan wilayah lain yang mempunyai nilai konsentrasi oksigen 20,9% dan LEL 0,0%. Ketika dikaji ulang, hasilnya pun sama yakni oksigen di pulau tersebut antara 3,3 hingga 4,8 persen atau diatas normal.
Pulau yang memiliki luas 9,15 km persegi itu terdiri dari dua desa, yakni Desa Banraas dengan 4.200 jiwa penduduk dan Desa Bancamara mempunyai 3.860 jiwa penduduk. Untuk mencapai lokasi bisa ditempuh dengan perjalanan laut dari Pelabuhan Dungkek menggunakan Perahu Motor milik nelayan setempat dengan waktu tempuh maksimal 1 jam.
Sebelum dijadikan lokasi wisata kesehatan, sebaiknya pemerintah setempat membuat regulasi yang bisa menjamin kualitas udara dan ekosistem di pulau Giliyang tidak akan tereduksi oleh ulah pengunjung.