KUPANG – Erupsi masih terjadi pada Selasa (9/1/2024) pukul 16.00 Wita. Arah sebaran abu vulkanik ke utara-timur laut.
Tim SAR gabungan Basarnas dan Polri berhasil menyelamatkan 31 orang yang terjebak di Desa Waiula, Kabupaten Flores Timur, yang merupakan daerah zona merah erupsi gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Korban terdiri 13 laki-laki, 12 perempuan dan enam anak,” kata Wadanyon B Pelopor AKP Agustinus Silvester di Wulanggitang, Flores Timur, Selasa.
Agustinus mengatakan proses evakuasi tersebut dilakukan setelah adanya permintaan dari Kepala Desa Waiula. Puluhan orang itu diketahui terjebak di sebuah lokasi bernama Lewoduleng, Dusun Watobuku, Desa Waiula, Kecamatan Wulanggitang. “Mereka semua dalam keadaan sehat,” ucapnya
Proses evakuasi dilakukan, karena dari 30 pengungsi yang terjebak itu ada yang berusia 90 tahun, ada juga yang memiliki keterbatasan fisik.
Agustinu menambahkan bahwa dalam kondisi erupsi yang masih terjadi, instansi terkait, termasuk TNI-Polri, Basarnas, BPDB, dan pihak lainnya, terus berupaya mengurangi risiko bencana dengan berbagai upaya pembangunan fisik dan peningkatan kesadaran masyarakat.
“Korban yang telah dievakuasi ditempatkan di penampungan SD Wulanggitang,” ujar Agustinus.
Pusat data dan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mencatat jumlah pengungsi saat ini mencapai 4.788 orang. Mereka mengungsi di sejumlah titik di Kecamatan Wulanggitang, Kecamatan Tite Hena, dan Demon Pagong.
Pihak pos pengamatan gunung api mengingatkan masyarakat untuk tidak lupa selalu menggunakan pelindung hidung, mulut dan mata apabila berkegiatan di luar rumah untuk menghindari efek abu vulkanik bagi kesehatan.
Ia mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi banjir lahar dingin di sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung Lewotobi, karena potensi curah hujan yang cukup tinggi kemungkinan masih terjadi.