Aceh kembali diguncang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang berpusat di Samudera Hindia, sebelah barat Kabupaten Aceh Selatan, Jumat (28/1/2025) 18.03 WIB. Meski cukup kuat, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG: Gempa Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pusat gempa terdeteksi di laut pada kedalaman 59 kilometer dengan koordinat 3,15° Lintang Utara (LU) dan 96,95° Bujur Timur (BT), sekitar 28 kilometer barat daya Kota Tapaktuan, Aceh Selatan.
“Hasil pemodelan kami menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Daryono.
Gempa ini dipicu oleh deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang mengalami subduksi di bawah Pulau Sumatera. Mekanisme pergerakan batuan lempeng ini disebut oblique normal, yaitu kombinasi pergerakan mendatar dan turun.
Dampak Gempa dan Guncangan di Beberapa Wilayah
Guncangan gempa ini dirasakan cukup kuat di berbagai daerah, dengan skala intensitas III-IV MMI di Kabupaten Aceh Selatan, Simeulue, Aceh Besar, Aceh Jaya, Gayo Lues, Aceh Timur, hingga Kota Banda Aceh. Bahkan, Kota Medan di Sumatera Utara juga merasakan getaran ringan dengan skala intensitas II MMI.
Hingga pukul 18.35 WIB, BMKG mencatat tiga kali gempa susulan dengan magnitudo terbesar 3,8. BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu hoaks terkait bencana ini. Informasi resmi bisa diakses melalui aplikasi InfoBMKG, media sosial BMKG, atau kantor BMKG terdekat.
Panduan Mitigasi Gempa: Sebelum, Saat, dan Setelah Bencana
Sebagai wilayah rawan gempa, masyarakat Aceh dan sekitarnya perlu memahami langkah-langkah mitigasi untuk meminimalkan risiko bencana. Berikut adalah SOP mitigasi gempa:
1. Sebelum Gempa:
- Pastikan rumah dan bangunan tempat tinggal tahan gempa atau memiliki struktur yang kuat.
- Tentukan jalur evakuasi dan titik berkumpul yang aman.
- Siapkan tas darurat berisi air minum, makanan ringan, obat-obatan, senter, masker, dan dokumen penting.
- Perkuat perabotan rumah seperti lemari atau rak agar tidak mudah roboh saat terjadi gempa.
- Pelajari lokasi titik aman di dalam rumah, seperti di bawah meja yang kokoh.
2. Saat Gempa Terjadi:
- Jika berada di dalam ruangan, segera berlindung di bawah meja atau di dekat dinding yang kuat.
- Jika berada di luar, hindari bangunan tinggi, tiang listrik, atau pepohonan besar.
- Jangan menggunakan lift, segera cari tangga darurat jika berada di gedung bertingkat.
- Jika sedang berada di tepi pantai, segera menjauh ke tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi tsunami.
3. Setelah Gempa:
- Periksa kondisi diri sendiri dan orang sekitar, bantu yang membutuhkan pertolongan.
- Matikan aliran listrik dan gas untuk mencegah kebakaran.
- Dengarkan informasi resmi dari BMKG atau BPBD terkait situasi terbaru.
- Jangan langsung kembali ke dalam rumah jika ada risiko gempa susulan.
Mitigasi gempa bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat. Dengan kesiapsiagaan yang baik, risiko korban jiwa dan kerusakan bisa diminimalkan. Tetap waspada dan selalu update informasi dari sumber terpercaya!