Wartakita.id, AGAM – Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi pada Selasa, 2 Desember 2025, pukul 10.34 WIB. Letusan ini menyemburkan abu vulkanik pekat yang terbawa angin. Hujan abu dilaporkan mengguyur Kecamatan Baso dan Canduang di Kabupaten Agam, beberapa kilometer dari puncak.
Erupsi berlangsung sekitar 51 detik. Data seismograf mencatat amplitudo maksimum 30,3 mm. Tinggi kolom abu tidak teramati jelas akibat kabut tebal menyelimuti puncak gunung. Kejadian ini menambah beban warga Agam yang masih dalam pemulihan pasca banjir bandang dan longsor akhir November lalu.
Jalanan, kendaraan, dan rumah warga kini diselimuti lapisan abu vulkanik. Kondisi ini menimbulkan gangguan penglihatan dan meningkatkan risiko Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Namun, belum ada laporan korban jiwa akibat erupsi kali ini.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi Bukittinggi, Ahmad Rifandi, mengimbau warga untuk tetap waspada. “Hindari potensi lahar hujan dan siapkan masker untuk mencegah ISPA,” ujarnya. Ia juga mengingatkan larangan bagi pendaki dan wisatawan untuk mendekat ke radius 3 km dari kawah.
Abu vulkanik dilaporkan mulai terasa di pemukiman sekitar 20 menit setelah erupsi. Amril, warga Sungai Angek, Baso, menggambarkan kondisi jalanan yang tertutup abu. Begitu pula Romi Poslah dari Canduang, yang menyebut abu beterbangan menutupi kendaraan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus memantau aktivitas Marapi secara 24 jam. Status gunung api ini tetap pada Level II (Waspada). PVMBG memprediksi aktivitas vulkanik cenderung stabil, namun potensi eskalasi tetap diwaspadai.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah menginstruksikan bantuan senilai Rp10 miliar. Bantuan ini mencakup kebutuhan dasar dan akses komunikasi, termasuk layanan Starlink gratis untuk koordinasi di daerah terdampak.
Analis geologi menyebutkan fenomena La Nina dapat meningkatkan curah hujan. Hal ini berpotensi memperkuat risiko lahar hingga 30 persen. Peristiwa ini menjadi ujian ketangguhan masyarakat Minang dan mendorong perlunya mitigasi jangka panjang.
BPBD Agam telah mengerahkan tim untuk memantau situasi, mendistribusikan masker, dan menyiapkan skenario evakuasi jika diperlukan. Warga diimbau untuk menutup pintu dan jendela serta menggunakan air bersih untuk membersihkan diri dari abu.
Di media sosial, tagar menjadi trending di platform X. Lebih dari 50.000 unggahan menunjukkan solidaritas nasional untuk Sumatera Barat.























