Gelombang tsunami sudah muncul di beberapa wilayah barat Jepang, setelah gempa berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang wilayah Semenanjung Noto di Prefektur Ishikawa.
Jepang bagian tengah diguncang gempa berkekuatan magnitudo 7,4 pada Senin (1/1) waktu setempat.
Badan Meteorologi dan Geofisika Jepang mengeluarkan peringatan tsunami hingga lima meter, seperti dikutip dari AFP.
Peringatan tsunami sudah disampaikan otoritas Jepang untuk seluruh sisi pantai barat negara itu. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan potensi gelombang setinggi 5 meter, yang merupakan peringatan tingkat siaga tertinggi.
Hal ini mendorong masyarakat di wilayah prefektur Ishikawa, Niigata, Toyama dan Yamagata melakukan evakuasi dan meninggalkan daerah pesisir.
NHK menayangkan rekaman kamera yang menunjukkan sebuah bangunan hancur dan rata dengan tanah ketika terjadi gempa 7,6 SR di Jepang hari ini
pic.twitter.com/0qd9HPm8BJ— ai 🧡 ミリタリーワイフ (@inose_kiyo) January 1, 2024
Laporan Japan Times menyebut gelombang setinggi lebih dari 1,2 meter telah mencapai Pelabuhan Wajima Semenanjung Noto di Ishikawa sekitar pukul 16:21 waktu setempat.
Orang yang terkena tsunami lebih dari 1 meter dianggap “sangat mungkin tidak mampu berdiri, dengan potensi kematian,” menurut Badan Meteorologi dikutip the Japan Times, Senin (1/12/2023).
Sejak gelombang awal muncul, ketinggian tsunami di Pelabuhan Wajima telah meningkat, meskipun pengukuran tinggi gelombang yang tepat belum ditetapkan.
上越に津波到達。
川を津波がはしる
すっげーースピードだ | @niigata0048 pic.twitter.com/ON6DywNjcR— Merapi Uncover (@merapi_uncover) January 1, 2024
Tsunami diperkirakan akan mencapai prefektur Fukui, Hyogo, Hokkaido, Aomori, Akita, Kyoto dan Tottori di sisi Laut Jepang, serta Kepulauan Oki, yang merupakan bagian dari Prefektur Shimane.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshimasa Hayashi mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa sejauh ini tidak ada kelainan yang dilaporkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir di seluruh Jepang.
“Kami masih menilai dampak yang dialami terhadap manusia dan fisik,” katanya.
Operator pembangkit nuklir Tepco mengkonfirmasi tidak ada dampak dari gempa bumi pada sistem tenaga utamanya atau pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 dan 2, menurut sebuah posting oleh perusahaan di akun media sosial X resminya.
Pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No. 1 telah tidak digunakan sejak rusak dalam Gempa Besar Jepang Timur dan tsunami, pada 11 Maret 2011.
Tepco menambahkan bahwa pihaknya terus memeriksa apakah ada dampak dari gempa Senin di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kashiwazaki-Kariwa di Prefektur Niigata.
Gempa juga dirasakan di Tokyo dan di seluruh wilayah Kanto.