AGAM, BUKITTINGGI – 7/12/2023, Dari daftar evakuasi 26 pendaki gunung Marapi yang terdata saat Erupsi, 3 pendaki selamat dan dalam perawatan di RSAM atas nama: 1. Ridha Kurniawan; 2 Arby Muharman; 3. Ahmad Firman. Sementara 24 pendaki lainnya Meninggal dunia.
Erupsi Gunung Marapi yang tiba-tiba membuat 75 pendaki terjebak di tengah erupsi. Berikut rinciannya:
40 orang telah dievakuasi dan kembali ke rumah masing-masing 24 orang ditemukan meninggal dunia, 11 korban luka-luka menjalani perawatan di rumah sakit.
Setelah seluruh pendaki ditemukan hari ini, Basarnas dan tim gabungan secara resmi telah menghentikan pencarian.
5/12/2023, Arief menambahkan dari total 22 korban meninggal itu, 13 di antaranya sudah berada di rumah sakit. Adapun sembilan jenazah yang baru ditemukan masih dalam proses evakuasi.
Sebelumnya, Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, pada Selasa siang menyatakan tim gabungan menemukan dua pendaki dalam kondisi meninggal.
“Saat ini sampai pukul 12 (siang), (korban meninggal) sudah di-packing, sudah dimasukkan ke body bag, sudah proses evakuasi,” kata Abdul Malik saat ditemui wartawan Halbert Caniago yang melaporkan untuk BBC News Indonesia di kaki Gunung Marapi, Sumatra Barat.
Abdul mengatakan, di pos puncak gunung terdapat terdapat delapan jenazah yang sedang dibawa turun. “Sedang dievakuasi ke bawah. Tim yang di bawah akan menyambut yang di atas,” tambah Abdul.
Ia melanjutkan, tantangan evakuasi pada Selasa (05/12) adalah Marapi masih mengalami “lima kali erupsi sejak pagi”. “Tadi abu vulkanik turun sampai kaki bukit,” kata Abdul.
Hal ini membuat jarak pandang tim evakuasi terganggu. Namun, siang ini “kondisi cukup cerah”, sehingga memungkinkan untuk mengevakuasi delapan korban meninggal dari atas gunung.
Pada hari ketiga evakuasi korban yang terperangkap erupsi Gunung Marapi, Provinsi Sumatra Barat, tim SAR gabungan melibatkan 200 anggota untuk menjangkau area pencarian seluas lebih dari lima kilometer persegi.
“Pencarian dilaksanakan dengan luas area pencarian radius 800 meter dari jalur pendakian Gunung Marapi, dengan koordinat area pencarian kurang lebih 5,3 kilometer persegi,” kata Arief Pratama, juru bicara Basarnas dalam keterangan tertulis, Selasa (05/12).
Data yang dirilis Basarnas, pada Selasa (05/12), pukul 07:00 WIB, menyebutkan total korban yang seluruhnya pendaki sebanyak 75 orang.
Perkembangan terbaru menyebutkan, korban meninggal menjadi 13 orang, dan 10 masih dalam pencarian.
Proses Evakuasi Pendaki
Sejak kemarin, mulai dari siang hingga malam, tim SAR gabungan fokus untuk membawa lima korban meninggal dari pos di ketinggian 2.000 meter.
Sebagian dari pendaki yang selamat mengalami luka bakar, patah tulang, dan dirawat di rumah sakit umum daerah di Padang Panjang dan Bukittinggi.
Gunung Marapi terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar dengan ketinggian 2.891 meter dari permukaan laut.
Seorang tim evakuasi Marapi, Syahlul Munal yang berada di lokasi mengatakan, saat ini korban meninggal yang tersisa masih berada di ketinggian “2.000an” meter.
“Ditemukan tim SAR, lokasinya pisah-pisah. Ada yang di pinggir jurang, ada yang di jalur pendakian, ada yang dekat lapangan bola – ini istilahnya lapangan puncaknya,” kata Munal kepada BBC News Indonesia, Senin (04/12).
Sejauh ini Tim SAR gabungan memprioritaskan untuk mengevakuasi korban meninggal.
“Kalau yang 12 (hilang) ini, belum bisa dilakukan pencarian karena fokus 11 (meninggal) ini. Tunggu dulu gunung ini agak tenang, ditarik turun,” tambah Munal.
Saat ini tim masih berada di posko di atas gunung, dan bekerja secara bergiliran selama 1×24 jam.
Persoalan yang dihadapi, karena saat ini erupsi gunung masih terus berlangsung, dan jalur evakuasi licin.
“Kita rolling terus. Kalau ada celah untuk gunung nyaman, itu bisa menarik korban meninggal secepat mungkin. Kita berpacu dengan waktu,” kata Munal.
Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (04/12).
Lihat postingan ini di Instagram