Soleh Solihun, seorang komika dan mantan jurnalis, baru-baru ini mengungkapkan keluhannya di akun X @solehsolihun terkait penagihan pajak penghasilan dari konten YouTube yang ia buat. Menurutnya, ia hanya mendapatkan pendapatan dari YouTube selama dua bulan di tahun 2018, kemudian akun adsense-nya disuspend dan tidak mendapatkan uang lagi. Ia juga mengklaim sudah memberikan bukti dari halaman revenue YouTube-nya kepada petugas pajak, namun masih tidak dipercaya.
Soleh Solihun memiliki akun YouTube dengan 372.000 subscriber yang berisi wawancara dengan para musisi, aktor, dan publik figur lainnya. Video terakhir yang ia unggah adalah wawancara dengan sutradara dan fotografer Jay Subyakto serta Oscar Motuloh, yang diunggah empat bulan lalu.
“Padahal, kroscek-nya mudah. Tonton aja YouTube saya,” tulis Soleh di akun X-nya.
Namun, ternyata petugas pajak yang menanyakan soal penghasilan YouTube Soleh Solihun adalah berbeda dengan account representatif (AR) yang sebelumnya sudah menangani masalah ini dengan manajemen Soleh. Hal ini membuat Soleh merasa kesal karena harus mengurus hal yang sama berkali-kali.
“Padahal, sama AR yang waktu itu, sudah beres persoalannya,” ujar Soleh.
Menanggapi keluhan Soleh Solihun, staf khusus Menteri Keuangan Sri Mulyani, Yustinus Prastowo, memberikan tanggapan melalui akun X-nya @yustinusprast. Ia mengatakan bahwa DJP membutuhkan bukti resmi dari YouTube atau Google sebagai pihak ketiga yang membayar pendapatan kepada Soleh Solihun.
“Kami membutuhkan bukti resmi dari pihak ketiga (YouTube/Google) sebagai pemberi penghasilan kepada Saudara @solehsolihun. Bukti resmi itu berupa dokumen tertulis atau elektronik yang menyatakan jumlah penghasilan yang diterima oleh Saudara @solehsolihun,” tulis Yustinus.
Ia juga menjelaskan bahwa DJP tidak bisa hanya mengandalkan screenshot dari halaman revenue YouTube sebagai bukti, karena hal itu bisa dimanipulasi. Ia menyarankan Soleh Solihun untuk menghubungi Google untuk mendapatkan dokumen resmi tersebut.
“Screenshot halaman revenue YouTube tidak bisa dijadikan bukti resmi karena bisa dimanipulasi. Saudara @solehsolihun bisa menghubungi Google untuk meminta dokumen resmi tersebut,” lanjut Yustinus.
Yustinus juga meminta maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh Soleh Solihun dan berharap masalah ini bisa segera diselesaikan dengan baik.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan kami berharap masalah ini bisa segera diselesaikan dengan baik. Terima kasih atas kerjasamanya,” tutup Yustinus.