Wartakita.id, SUMATERA — Dampak hantaman Siklon Tropis “Senyar” yang menyapu wilayah Sumatra sejak dua hari terakhir kian memprihatinkan.
Hingga Kamis sore (28/11/2025) pukul 16.27 WITA, data gabungan dari lapangan mencatat lonjakan korban jiwa yang signifikan mencapai 79 orang meninggal dunia dan ratusan ribu lainnya terdampak.
Di tengah situasi darurat ini, bantuan kemanusiaan langsung dari Presiden Prabowo Subianto telah mendarat di Sumatera Barat untuk mempercepat penanganan pascabencana.

Data Terkini: Sumatera Utara Paling Parah
Berdasarkan infografis data rekapitulasi korban per 28 November pagi yang diterima redaksi, Provinsi Sumatera Utara menjadi wilayah dengan dampak fatalitas tertinggi.
Berikut rincian data korban jiwa dan hilang di tiga provinsi terdampak:
- Sumatera Utara: 47 orang meninggal, 95 orang hilang.
- Sumatera Barat: 19 orang meninggal (termasuk 5 di Padang dan 7 di Padang Panjang), 15 orang hilang.
- Aceh: 13 orang meninggal, 5 orang hilang.
Total keseluruhan mencatat 79 korban meninggal dan 115 orang masih dinyatakan hilang. Diperkirakan 290.000 jiwa terdampak secara langsung oleh banjir bandang dan longsor yang dipicu oleh cuaca ekstrem ini.
Posisi Siklon Sore Ini: “Mata” Badai Masih Mengancam
Pantauan satelit cuaca real-time pada pukul 15.20 WIB (16.20 WITA) menunjukkan posisi Siklon Tropis Senyar masih sangat aktif.
Pusaran awan konvektif raksasa terlihat menyelimuti wilayah Semenanjung Malaya dan Selat Malaka, dengan ekor badai yang menghantam keras pesisir timur Sumatera, Riau, hingga Jambi.
Intensitas hujan dengan kode warna merah-ungu (ekstrem) masih mendominasi peta, mengindikasikan bahwa ancaman banjir susulan belum berakhir, terutama bagi wilayah Riau dan Sumatera Barat bagian timur. BMKG juga terus memonitor potensi pertumbuhan bibit siklon baru di sekitar Laut Jawa dan perairan timur Indonesia, mengingat aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial saat ini.
Bantuan Presiden Tiba di BIM
Sebagai respons cepat pemerintah pusat, pesawat kargo yang membawa bantuan logistik dari Presiden Prabowo telah mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Padang Pariaman, pada Jumat (28/11) pukul 12.00 WIB.
“Bantuan Presiden sudah touchdown. Fokus utama sekarang adalah distribusi secepat kilat ke titik isolasi,” ujar salah satu pejabat BNPB di lokasi.
Mengingat putusnya akses jalan nasional Padang-Bukittinggi di Pasar Usang dan longsor di Malalak, distribusi bantuan akan dilakukan dengan strategi hibrida:
- Jalur Udara: Menggunakan helikopter untuk menjangkau desa-desa terisolir di Agam dan Tanah Datar.
- Jalur Darat: Menggunakan kendaraan taktis amfibi untuk menembus genangan banjir yang masih tinggi di Padang Pariaman.
Imbauan Mitigasi 24 Jam Ke Depan
Masyarakat diimbau untuk tidak lengah. Dengan status 115 orang hilang yang belum ditemukan, fokus tim SAR gabungan saat ini terbagi antara evakuasi korban selamat dan pencarian korban hilang. Warga yang berada di zona merah rawan longsor susulan diminta untuk tetap bertahan di pengungsian hingga “lampu hijau” dari BMKG keluar.


























