Wartakita.id – Sembilan korban kecelakaan bus di Tol Krapyak Semarang hingga Selasa (23/12/2025) telah menerima perawatan medis intensif. Kondisi mereka bervariasi, dari luka ringan hingga kritis, menunjukkan dampak serius dari insiden tragis tersebut.
Update Kondisi Korban Kecelakaan Bus Tol Krapyak Semarang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Adhyatma, MPH Provinsi Jawa Tengah melaporkan bahwa total sembilan korban kecelakaan bus yang terjadi di Tol Krapyak Semarang telah mendapatkan penanganan medis hingga Selasa (23/12/2025). Pihak rumah sakit memastikan bahwa seluruh korban ditangani sesuai dengan kondisi klinis masing-masing oleh tim medis terbaik.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD dr. Adhyatma, MPH, Kinetika Sinarti, menjelaskan bahwa rumah sakit telah mengerahkan dokter spesialis, termasuk ahli bedah tulang (ortopedi) dan bedah umum, untuk memberikan perawatan yang cepat dan optimal. “Saat ini seluruh pasien ditangani sesuai kondisi klinis masing-masing,” ujar Kinetika pada Selasa (23/12/2025).
Satu Korban Meninggal Dunia Akibat Luka Parah
Dalam laporan tersebut, satu korban yang diidentifikasi bernama Endah (48) warga Sleman, dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit (death on arrival/DOA). Penyebab meninggalnya Endah adalah perdarahan hebat yang disertai fraktur kompleks. Jenazah Endah telah dipulangkan ke rumah duka di Sleman pada Senin sore (22/12) didampingi oleh pihak keluarga.
Keluarga korban menyatakan duka mendalam atas kepergian Endah. Ia bersama putrinya, Mutiara Citra Dwi Purwita (19), menjadi dua korban yang tewas dalam kecelakaan nahas tersebut. Suami Endah, Purwoko, turut menjadi korban luka dan masih menjalani perawatan.
Perawatan Intensif untuk Pasien Rawat Inap
Hingga kini, terdapat dua pasien yang masih menjalani perawatan intensif di ruang inap. Salah satunya adalah Nyimas Jihan (26), yang mengalami patah tulang lengan kiri (fraktur humerus). Ia dijadwalkan menjalani operasi Open Reduction Internal Fixation (ORIF) pada Selasa (23/12/2025) pukul 10.30 WIB di bawah penanganan dr. Rudiansyah, Sp.OT.
Pasien rawat inap lainnya adalah Marno (30), yang menderita trauma dada (thorax). Tindakan pemasangan WSD (Water Sealed Drainage) telah dilakukan, dan kondisinya dilaporkan membaik dengan keluhan sesak napas yang berkurang. Marno masih dalam pengawasan ketat dr. Bondan, Sp.B.
Alih Rawat dan Kepulangan Pasien
Selain pasien rawat inap, satu korban lainnya, Robi Sugianto (51), yang mengalami patah tulang tungkai kanan (fraktur tibia dan fibula), dilakukan alih rawat atas permintaan keluarga. Ia dirujuk ke RSUD Orthopedi Purwokerto pada Senin (22/12/2025) pukul 15.00 WIB untuk memudahkan pendampingan dari keluarga.
Sementara itu, lima korban lainnya telah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan penanganan medis yang memadai. Mereka adalah:
- Purwoko (50) yang mengalami trauma dada ringan. Ia kembali ke Sleman bersama jenazah istrinya.
- Ardinata Triguna (29) yang mengalami luka robek dan cedera kepala ringan. Ia kini mendampingi calon istrinya, Nyimas Jihan.
- Sutiadi Sarwono (67) yang mengalami luka robek pada lengan dan kaki.
- Rujiati yang dinyatakan dalam kondisi baik dan diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan.
- Gilang Ihsan, yang mengalami luka robek pada telapak tangan. Ia telah diamankan oleh Polrestabes Semarang untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
Respons dan Komitmen RSUD dr. Adhyatma, MPH
RSUD dr. Adhyatma, MPH menegaskan komitmennya untuk terus memberikan pelayanan kesehatan maksimal bagi seluruh korban yang masih dalam masa pemulihan. Pihak rumah sakit juga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban yang ditinggalkan.
Kronologi dan Dampak Kecelakaan
Kecelakaan tunggal yang melibatkan bus PO Cahaya Trans terjadi di tikungan KM420A Simpang Susun Tol Krapyak, Kota Semarang, pada Senin (22/12/2025) dini hari. Bus tersebut mengalami kerusakan parah di sisi kanan, termasuk pecahnya seluruh kaca kanan dan terlepasnya kaca depan bagian atas.
Kecelakaan ini menyebabkan belasan penumpang meninggal dunia. Bus naas tersebut diketahui sedang dalam perjalanan pulang ke Sleman setelah melakukan kunjungan keluarga di Bogor.
Para korban yang meninggal dunia diidentifikasi berasal dari berbagai daerah, menunjukkan jangkauan perjalanan bus tersebut. Daftar lengkap korban meninggal dunia dan luka-luka telah dirilis oleh pihak berwenang.
Keselamatan Berkendara di Jalan Tol
Insiden ini kembali mengingatkan pentingnya kesadaran akan keselamatan berkendara, terutama di jalan tol yang memiliki batas kecepatan tinggi. Faktor-faktor seperti kelelahan pengemudi, kondisi kendaraan, dan kepatuhan terhadap rambu lalu lintas menjadi kunci utama untuk mencegah kecelakaan serupa terulang.
Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti kecelakaan ini. Warga diharapkan untuk selalu berhati-hati dan memastikan kelayakan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
1. Berapa jumlah total korban kecelakaan bus di Tol Krapyak Semarang yang dirawat?
Hingga Selasa (23/12/2025), total sembilan korban kecelakaan bus di Tol Krapyak Semarang telah mendapatkan perawatan medis.
2. Siapa saja korban yang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan ini?
Satu korban yang diidentifikasi bernama Endah (48) meninggal dunia saat tiba di RSUD dr. Adhyatma, MPH. Selain itu, data yang lebih luas menyebutkan ada belasan korban meninggal dunia lainnya di rumah sakit lain.
3. Pasien rawat inap di RSUD dr. Adhyatma, MPH berjumlah berapa dan bagaimana kondisinya?
Terdapat dua pasien rawat inap di RSUD dr. Adhyatma, MPH. Satu pasien, Nyimas Jihan (26), akan menjalani operasi patah tulang lengan, sementara Marno (30) dengan trauma dada kondisinya membaik dan terus dipantau.
4. Apakah ada korban yang dialihkan perawatannya ke rumah sakit lain?
Ya, satu korban bernama Robi Sugianto (51) dengan patah tulang tungkai kanan dialihkan perawatannya ke RSUD Orthopedi Purwokerto atas permintaan keluarga.
5. Faktor apa saja yang perlu diwaspadai untuk mencegah kecelakaan serupa di jalan tol?
Penting untuk mewaspadai kelelahan pengemudi, memastikan kondisi kendaraan prima, dan selalu mematuhi rambu lalu lintas serta batas kecepatan di jalan tol.























