Wartakita, MAKASSAR – Seminar Internasional Bidang Pendidikan dan Pengembangan guru yang diselanggarakan oleh Universitas Negeri Makassar dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Iman Nahrawi dan juga bertindak sebagai Keynote Speaker, Sabtu (20/8) di ruang teater menara pinisi UNM. Seminar tersebut juga masih menjadi acara rangkaian Dies Natalis UNM yang ke-55.
Menpora mengatakan masalah pendidikan sekarang banyak hal yang harus disiapkan untuk menjawab tantangan mulai dari sumber daya manusia dan kurikulum. Dan juga saat ini kita sudah masuk ke era kompetisi yang mengharapkan kita mampu berkompetisi menjadi teladan yang baik.
Untuk itu, Imam Nahrawi ingin mengubah beberapa kebijakan di ilmu keolahragaan, salah satunya berupa kerjasama kepada masyarakat dengan menurunkan pelatih olahraga untuk membina bakat-bakat muda yang mampu menjadi atlet dan menggelorakan olahraga di kancah internasional.
Ia melanjutkan, Sebagai lembaga pendidikan yang kredibel UNM harus membangun kualitas pendidikan, terlebih menghadapi MEA yang menuntut pribadi profesional siap kerja. Untuk itu, mahasiswa harus diberi ruang sesuai minat bakatnya.
Di akhir presentasinya, Imam Nahrawi berharap Universitas Negeri Makassar bisa menjadi pelopor kampus bebas narkoba, Kampus berbasis teknologi, dan pelopor perbaikan masa depan guru.
Sementara itu, Rektor UNM Husain Syam mengungkapkan bahwa kehadiran Menpora RI di seminar internasional ini bisa memberi warna tersendiri untuk pengembangan Fakultas Ilmu Keolahragaan khususnya dan UNM pada umumnya.
“Untuk kawasan Indonesia Timur, UNM yang memiliki fakultas ilmu keolahragaan harapan saya kita bisa berkontribusi banyak untuk kemajuan Indonesia”, katanya.
Seminar ini juga menghadirkan pembicara utama Ketua Badan Kerjasama Parlemen dan Hubungan Internasional DPD RI AM. Iqbal Parewangi, Prof. Dr. Muhammad Saleh Bin Amman dari University of Malaya, Prof. Dr. Tandiyo Rahayu dari Universitas Negeri Semarang, Prof. Dr. Rambir S Malik dari Edith Cowan and Briefly at Curtin University Perth, dan Mary White dari Humber Institute of Technology Canada, dan diikuti 15 Perwakilan negara, 8 provinsi, pegawai, guru dan mahasiswa.