Sabtu, 20 Desember 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • PEMBELAJARAN
    • HUKUM
    • NUSANTARA
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SEPAK BOLA
    • #CEKFAKTA
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • TRAKTIR KOPI
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • PEMBELAJARAN
    • HUKUM
    • NUSANTARA
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SEPAK BOLA
    • #CEKFAKTA
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • TRAKTIR KOPI
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Berita Terkini

Tragedi Siklon Senyar: Birokrasi Gagap, Relawan Tumbang, Pejabat dan Wakil Rakyatnya Sibuk Ngonten

Sudahi Caper demi Eksposur

by Redaktur
03/12/2025
in Berita Terkini, Nasional, Opini
Reading Time: 6 mins read
A A
Tragedi Siklon Senyar: Birokrasi Gagap, Relawan Tumbang, Pejabat dan Wakil Rakyatnya Sibuk Ngonten

Wartakita.id, SUMATERA — Di tengah puing-puing yang disisakan oleh Siklon Senyar, kita menyaksikan dua badai sekaligus. Pertama, badai alam yang menghancurkan rumah warga. Kedua, “badai konten” yang diciptakan oleh rombongan pejabat dan wakil rakyat yang turun ke lapangan.

Bukannya membawa dokumen rancangan undang-undang mitigasi bencana atau surat keputusan percepatan anggaran darurat (yang merupakan tupoksi utama mereka), memperbaiki regulasi pengelolaan hutan yang harus berpihak kepada rakyat dan alam, bukan kepada oligarki dan konco politik, mereka datang membawa tim dokumentasi lengkap dengan drone dan kamera mirrorless.

Pertanyaan pembaca kami sangat menohok: Mengapa mereka tidak bisa melihat peluang bekerja nyata lewat regulasi? Mengapa mereka tidak peduli bahwa rakyat sudah muak?

Jawabannya menyedihkan, namun logis secara politis. Berikut adalah bedah anatomi dari fenomena ini.

1. Ilusi “Kerja Nyata”: Regulasi Itu Abstrak, Foto Itu Konkrit

Secara psikologis, manusia (termasuk pemilih) memiliki bias kognitif yang disebut Availability Heuristic. Kita menilai kinerja seseorang berdasarkan apa yang paling mudah kita ingat dan kita lihat.

  • Regulasi (Tupoksi Sejati): Mengubah UU Penanggulangan Bencana agar birokrasi pencairan dana darurat lebih cepat adalah pekerjaan sunyi. Butuh waktu berbulan-bulan dan hasilnya berupa dokumen PDF yang tidak dibaca rakyat. Hasilnya (korban selamat karena sistem peringatan dini) bersifat intangible.

  • Konten (Pencitraan): Foto pejabat mengangkat satu sak semen atau memeluk korban yang menangis adalah visual instan. Itu mengirim sinyal primitif: “Saya Hadir. Saya Peduli.”

Bagi politisi, regulasi memiliki Return on Investment (ROI) politik yang rendah karena tidak visual. Sementara konten di lokasi bencana memiliki ROI politik instan.

2. Akar Kegagapan: Mengapa Pemda Terlambat (Lagi)?

Di balik hingar-bingar konten pejabat pusat, terdapat realitas sunyi yang mengerikan di level daerah: Paralisis Birokrasi. Kegagapan pemerintah daerah dalam mengantisipasi dan merespons Siklon Senyar bukan semata karena ketidakmampuan, melainkan karena ketakutan struktural.

  • Jebakan Administratif (Hyper-Caution): Pejabat daerah tersandera ketakutan akan kriminalisasi anggaran. Dana Belanja Tak Terduga (BTT) seringkali mengendap karena Kepala Daerah takut “salah administrasi” yang berujung pemeriksaan aparat hukum di kemudian hari. Akibatnya, mereka menunggu “petunjuk teknis” dari pusat saat air sudah setinggi leher. Prosedur mengalahkan urgensi nyawa.

  • Mitigasi Kosmetik: Anggaran daerah selama ini habis untuk infrastruktur yang “terlihat” (gerbang kota, tugu, kantor dinas baru). Infrastruktur mitigasi “tak terlihat” seperti sistem drainase bawah tanah, sensor cuaca, atau pelatihan simulasi warga, dianaktirikan. Saat bencana datang, barulah ketahuan bahwa kita telanjang tanpa perlindungan.

  • Krisis Data: Kegagapan terjadi karena keputusan diambil berdasarkan feeling atau laporan ABS (Asal Bapak Senang), bukan data driven. Pemda seringkali tidak punya peta risiko mikro yang akurat, sehingga evakuasi dilakukan secara reaktif, bukan preventif.

3. “Disaster Fatigue”: Saat Pahlawan Asli Mulai Tumbang

Sementara pejabat datang silih berganti dengan baju lapangan yang masih licin dan wangi, ada sisi gelap di lapangan yang luput dari kamera: Overburn Tim SAR Gabungan dan Relawan.

Mereka telah bekerja non-stop 14 hari di lumpur. Kondisi mereka kini berada di titik nadir:

  • Kelelahan Fisik Ekstrem: Minim tidur, makan tidak teratur, dan paparan penyakit kulit/ISPA mulai menggerogoti fisik relawan dan Tim SAR.

  • Trauma Sekunder (Vicarious Trauma): Terus menerus mengevakuasi jenazah dan menghadapi tangisan keluarga korban menciptakan luka batin yang serius. Namun, tidak ada trauma healing bagi penolong; mereka dituntut terus kuat bak mesin.

  • Beban Ganda “Wisata Bencana”: Ini ironi terbesar. Bukannya fokus mencari korban, energi Tim SAR dan warga seringkali terkuras untuk melayani kunjungan VVIP. Menyiapkan tenda VIP, menjadi pemandu jalan bagi pejabat yang ingin foto, hingga rapat seremonial yang tidak perlu. Kehadiran rombongan pejabat seringkali justru menjadi beban logistik tambahan bagi warga yang sudah lelah fisik dan mental.

4. Paradoks “Bad Publicity is Still Publicity”

Mengapa pejabat tetap nekat ngonten meski dikritik? Jawabannya: Ya, absolut. Dalam algoritma media sosial, “kemarahan” adalah mata uang.

BACA JUGA:

Waspada Cuaca Ekstrem: Ancaman Bibit Siklon & Seruakan Dingin

Semeru Level Siaga: Jarak Aman & Potensi Bahaya Lahar Dingin

Tragedi Medan: Ketika Amarah Terpendam Remaja Merusak Harmoni Keluarga

Waspada 93S: Ancaman Cuaca Ekstrem Mengintai Indonesia

Darah di Menorah dan Keberanian Ahmed: Saat Penjual Buah Muslim Menjadi Perisai Hanukkah di Bondi

Tim media pejabat tahu betul hal ini. Biarkan bosnya viral karena dihujat dulu. Namanya naik di Top of Mind. Nanti, tim PR (Spin Doctors) akan masuk dengan narasi “klarifikasi”. Ini strategi sinis: membajak kebencian untuk mendulang popularitas.

5. Gelembung “Echo Chamber”

Mereka hidup dalam gelembung. Pejabat dikelilingi staf ahli yang hanya melaporkan vanity metrics: “Pak, video Bapak ditonton 2 juta kali!” tanpa melaporkan sentimen negatif di kolom komentar. Mereka bertaruh pada Silent Majority yang mungkin masih lugu, mengabaikan Vocal Minority yang kritis.

Solusi Konkrit: Stop Menonton, Mulai Menagih

A. Bagi Media: Berhenti memberitakan “kunjungan”. Audit kedatangannya: Apakah dia membawa logistik atau hanya merepotkan posko dengan minta jamuan? Angkat cerita kelelahan Tim SAR, bukan heroisme palsu politisi.

B. Bagi Masyarakat:

  • Starve the Beast: Stop share konten pejabat untuk menghujat. Itu memberi mereka panggung.

  • Lindungi Relawan: Jika ada pejabat datang dan merepotkan posko yang sedang sibuk, viralkan gangguan tersebut. Jadilah perisai bagi Tim SAR agar mereka bisa fokus bekerja.

C. Tuntutan Politik:

Tagih transparansi penggunaan Dana BTT. Tanyakan: “Berapa persen terserap? Kenapa lambat?” Paksa mereka bicara angka dan regulasi, bukan narasi simpati.

Sudahi Caper demi Eksposur

Tragedi Siklon Senyar membuka borok kita yang paling dalam. Di satu sisi, ada birokrasi yang gagap karena takut mengambil keputusan dan Tim SAR yang nyaris ambruk karena kelelahan. Di sisi lain, ada elit yang menjadikan penderitaan ini sebagai panggung catwalk politik.

Kita harus berhenti menormalisasi “Wisata Bencana”. Biarkan para penolong bekerja, biarkan birokrat memotong rantai administrasi, merombak dan merapikan carut marut tata kelola hutan agar berpihak pada rakyat dan lingkungan hidup, dan biarkan politisi bekerja di ruang sidang merumuskan perlindungan masa depan—bukan di lokasi bencana demi konten TikTok.

Tags: Birokrasi GagapBurnout RelawanKritik SosialMitigasi BencanaPolitik PencitraanSiklon Senyarwartakita
Share8Tweet5Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

img 1766193168 489f7011f1063cfb

Libur Akhir Tahun Macet Total? Ganjil-Genap DKI Diperluas!

20/12/2025
img 1766193255 09db2e05d5c8143b

PLTS Cirata: Terbesar se-Asia Tenggara, Langkah Nyata Transisi Energi

20/12/2025
img 1766191019 b29f6adf3d1f49cf

Ubud International Art Festival: Kebangkitan Seni Global 2025

20/12/2025
img 1766088111 a49eef7ab21a43f0

SEA Games 2025: Emas Tembus Target, Indonesia Pesta Juara!

19/12/2025
img 1766088164 341c9de7acfe8177

OTT KPK Gencar: Bekasi, Banten, Kalsel Jadi Sorotan

19/12/2025
img 1766088264 f60932e871b2b37f

Bantuan 30 Ton Beras UEA Dikembalikan ke Asal, Ini Alasan Wali Kota Medan

19/12/2025
img 1766088324 61d707eb5ce66202

Komet Antarbintang Dekati Bumi: Momen Langka 19 Desember 2025

19/12/2025
fenomena anak bunh ibu

Tragedi Medan: Ketika Amarah Terpendam Remaja Merusak Harmoni Keluarga

19/12/2025

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

TERPOPULER-SEPEKAN

  • img 1765443169 47a1c7497e177018

    Pajak Donasi Bencana? Begini Fakta Terbaru Bansos Diaspora

    552 shares
    Share 221 Tweet 138
  • UPDATE Banjir Bandang dan Longsor Sumatra: 995 Tewas, 226 Hilang Saat Evakuasi Berlanjut

    78 shares
    Share 31 Tweet 20
  • Bantuan 30 Ton Beras UEA Dikembalikan ke Asal, Ini Alasan Wali Kota Medan

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3731 shares
    Share 1492 Tweet 933
  • Bantuan Banjir Aceh Menumpuk: Viral Warganet Ungkap Sebagian Birokrasi Lumpuhkan Donasi

    38 shares
    Share 15 Tweet 10
  • Komet Antarbintang Dekati Bumi: Momen Langka 19 Desember 2025

    24 shares
    Share 10 Tweet 6
  • Kembali Kokoh: Gedung DPRD Sulsel & Makassar Dibangun Ulang

    22 shares
    Share 9 Tweet 6
  • Drone Ilegal Picu Serangan WNA Cina ke TNI di Ketapang

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Harga Kopra Sulawesi Bergerak Liar: Petani Kelapa Terjepit, Hilirisasi Jadi Harapan

    49 shares
    Share 20 Tweet 12
  • Darah di Menorah dan Keberanian Ahmed: Saat Penjual Buah Muslim Menjadi Perisai Hanukkah di Bondi

    19 shares
    Share 8 Tweet 5
Unduh Buku Saku “SIAGA BENCANA” dari BNPB

Unduh Buku Saku “SIAGA BENCANA” dari BNPB

02/11/2023

Buku saku siaga bencana ini tidak menjamin keselamatan Anda. Namun, memberikan pedoman secara umum untuk kesiapsiagaan.

Read moreDetails

WARTAKITA

Insta360 GO 3S Hadir dengan Video 4K dan Dukungan Apple Find My
Gadget

Insta360 GO 3S Hadir dengan Video 4K dan Dukungan Apple Find My

25/07/2024
Kenapa Parfum Anda Tidak Meninggalkan Kesan? (Dan Cara Mengatasinya)
Fashion & Kecantikan

Kenapa Parfum Anda Tidak Meninggalkan Kesan? (Dan Cara Mengatasinya)

16/11/2025
Bosan Jomblo atau Hubungan Terasa Hambar? Pikat dengan 4 Parfum “Date Night” Menggoda Ini
Fashion & Kecantikan

Bosan Jomblo atau Hubungan Terasa Hambar? Pikat dengan 4 Parfum “Date Night” Menggoda Ini

29/11/2025
Modifikasi Vespa Matic: 10 Aksesoris ‘Proper’ Budget Pelajar-Sultan
Otomotif

Modifikasi Vespa Matic: 10 Aksesoris ‘Proper’ Budget Pelajar-Sultan

04/12/2025
Jisoo BLACKPINK dan Dyson: Rahasia Rambut Sehat Berkilau
Gadget

Jisoo BLACKPINK dan Dyson: Rahasia Rambut Sehat Berkilau

21/11/2025
Rahasia Kilau Rambut Jisoo Bukan Cuma Alat Mahal! 4 “Serum Ajaib” Wajib Punya untuk Lindungi Rambut dari Panas
Fashion & Kecantikan

Rahasia Kilau Rambut Jisoo Bukan Cuma Alat Mahal! 4 “Serum Ajaib” Wajib Punya untuk Lindungi Rambut dari Panas

29/11/2025
Cara agar Hidup Anak Kost Lebih Tenang di Dapur dan Rumah
Gaya Hidup

Cara agar Hidup Anak Kost Lebih Tenang di Dapur dan Rumah

22/11/2025
Rahasia Kulit Glowing di Rumah: Spa Mandiri & Perawatan Diri untuk Beauty Besties
Fashion & Kecantikan

Rahasia Kulit Glowing di Rumah: Spa Mandiri & Perawatan Diri untuk Beauty Besties

23/11/2025
Aroma yang Tak Terlupakan: Rahasia Kepercayaan Diri Pria Modern
Gaya Hidup

Aroma yang Tak Terlupakan: Rahasia Kepercayaan Diri Pria Modern

02/12/2025
Parfum Lokal Wangi Sultan: Mirip Niche Eropa, Harga Murah!
Gaya Hidup

Parfum Lokal Wangi Sultan: Mirip Niche Eropa, Harga Murah!

04/12/2025
img 1764471350 26f1c112a772ad44.jpg
Fashion & Kecantikan

Azzaro The Most Wanted: Parfum Pria yang Memikat dengan Aroma Melenakan

14/12/2025
Jeda di Tengah Badai: Tiga Kompas Batin untuk Mengarungi Gelombang Hidup
Gaya Hidup

Jeda di Tengah Badai: Tiga Kompas Batin untuk Mengarungi Gelombang Hidup

20/11/2025
tips keselamatan saat gempa bumi
Alam dan Lingkungan Hidup

Tips Keselamatan Saat Gempa Bumi

23/12/2015

Gempa bumi tidak seperti kejadian alam lainnya yang masih bisa diprediksi jauh-jauh hari dengan lebih akurat.

Read moreDetails
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • PEMBELAJARAN
    • HUKUM
    • NUSANTARA
    • OLAHRAGA
    • TEKNOLOGI
    • KULINER
    • OTOMOTIF
    • SEPAK BOLA
    • #CEKFAKTA
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • TEKNOLOGI
  • KONTAK
    • Mari Bermitra
    • Tentang Wartakita
    • Tim Redaksi
    • Kebijakan Privasi
    • TRAKTIR KOPI

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.