Pelatihan Guru Harus Berbasis Kebutuhan
Wartakita.id Tana Toraja – Selama ini pelatihan untuk guru disinyalir sering tidak berdasar kebutuhan. Guru diutus mengikuti pelatihan yang tidak berdasar basis kompetensi, kebutuhan siswa dan sekolah. Umpamanya guru IPS diutus mengikuti pelatihan IT. Ketika pulang, skill yang didapat tidak maksimal digunakan karena bukan basis kompetensi fungsionalnya, sehingga tidak bisa memecahkan masalah IT yang terjadi di sekolah. Pengganggaran untuk pelatihan akhirnya tidak efektif. “Agar tidak terjadi pemborosan dana pendidikan, pelatihan harus berbasis analisis kebutuhan dan kompetensi guru,” ujar Jamaruddin, Provincial Coordinator USAID PRIORITAS Sulsel saat memberikan sambutan kegiatan lokakarya Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dilaksanakan di kantor Dinas Pendidikan Tana Toraja kemarin. Rapat PKB tersebut dihadiri oleh Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara, Kepala Bappeda Tana Toraja, Mantan Kapolres Tana Torja dan pejabat dinas pendidikan, staf USAID PRIORITAS, pengawas SD dan SMP, kepala UPTD, ketua KKG, ketua MGMP, dan K3S.
Mengarahkan agar pelatihan berbasis kebutuhan merupakan salah satu fokus program pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) yang dikerjasamakan oleh 13 Kabupaten/kota Sulsel dengan USAID PRIORITAS. Dalam program tersebut, pemerintah daerah didampingi untuk menghitung tenaga guru yang belum dilatih metode pembelajaran, jumlah pengawas dan kepala sekolah yang belum dilatih manajemen berbasis sekolah, jumlah alokasi dana untuk pelatihan tersebut dan lain-lain.
Agar pelatihannya berbasis kompetensi guru, maka hasil nilai UKG (Uji Kompetensi Guru) bisa menjadi acuan. “Mana yang kurang dalam penilaian UKG tersebut, bisa dikuatkan dengan pelatihan.” ujar Jamaruddin.
Sementara itu, kepala Bappeda Tana Toraja, Ir. Yunus Sirante pendampingan USAID PRIORITAS dimanfaatkan dengan maksimal untuk peningkatan komptensi guru. “Kita ingin menjadikan Tana Toraja unggul dalam sektor pendidikan,” ujarnya.
13 Kabupaten/kota Sulsel yaitu Makassar, Soppeng, Sidrap, Pangkep, Pinrang, Enrekang, Bantaeng, Takalar, Maros, Wajo, Parepare, Bone, dan Enrekang mendapatkan pendampingan USAID PRIORITAS untuk melaksanakan PKB.