Industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan berat pada semester pertama 2024. Penjualan mobil mengalami penurunan signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan bahwa penjualan mobil secara wholesales, yaitu distribusi dari pabrik ke dealer, tercatat sebanyak 408.012 unit. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 19,4 persen dibandingkan semester pertama tahun 2023 yang mencapai 506.427 unit.
Penurunan juga terlihat pada penjualan mobil secara retail, yaitu dari dealer ke konsumen akhir. Selama enam bulan pertama 2024, penjualan mobil baru secara retail mencapai 431.987 unit, turun 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan angka penjualan sebanyak 502.533 unit. Kondisi ini mengindikasikan adanya kelesuan pasar otomotif yang cukup signifikan, meskipun ada beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi situasi ini.
Namun, di tengah penurunan pasar otomotif, Toyota tetap memimpin sebagai merek mobil terlaris di Indonesia. Toyota mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 129.802 unit dengan pangsa pasar 31,8 persen selama semester pertama 2024. Dalam hal penjualan retail, Toyota juga unggul dengan jumlah penjualan mencapai 140.608 unit dan pangsa pasar 32,5 persen. Keberhasilan Toyota dalam mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar menunjukkan kepercayaan konsumen yang terus tinggi terhadap merek ini.
Di posisi kedua, Daihatsu berhasil mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 85.434 unit atau 20,9 persen dari total penjualan. Dalam penjualan retail, Daihatsu mencatatkan angka 89.378 unit dengan pangsa pasar 20,7 persen. Daihatsu juga menunjukkan kekuatan dalam mempertahankan posisi teratas di pasar meskipun terdapat penurunan keseluruhan dalam penjualan mobil.
Meski pasar otomotif Indonesia mengalami kelesuan, keberhasilan Toyota dan Daihatsu dalam mempertahankan pangsa pasar mereka menunjukkan bahwa merek-merek ini masih memiliki tempat khusus di hati konsumen. Ke depannya, industri otomotif perlu menghadapi tantangan ini dengan inovasi dan strategi yang tepat agar bisa kembali bangkit.