Wartakita.id TEMBAGAPURA – Anggota Satuan Tugas Terpadu dari TNI-Polri berhasil membebaskan ribuan warga yang selama beberapa hari disandera oleh kelompok bersenjata di kampung Banti dan Kimbeli di wilayah distrik Tembagapura, Mimika, Papua. Pembebasan sandera yang diduga pemicunya adalah kesenjangan sosial berhasil tanpa ada sandera yang menjadi korban.
Operasi penyelamatan yang digelar Jumat (17/11/2017), tidak dilakukan aparat sembarangan. Kepala Penerangan Kodam Cendrawasih, Kolonel Muhammad Aidi, menyebut anggota TNI yang berpartisipasi dalam operasi itu, adalah gabungan dari Grup 1,2,3 dan Sat81/Gultor Kopassus TNI AD, serta Yonif-751/Raider dan Tontaipur Kostrad TNI AD.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Muhamamd Aidi, dalam keterangannya yang dirilis di akun media sosial TNI Angkatan Darat menjelaskan bagaimana operasi tersebut digelar.

Dari foto tersebut terlihat pasukan elite tersebut menggunakan senjata SS2 buatan PT.Pindad dari berbagai varian. Dua senjata yang terlihat di foto, dilengkapi dengan teropong khusus sniper.
Salah satu senjata yang ada di foto, terlihat dilengkapi Holographic weapon Sight, yang digunakan untuk pertempuran jarak dekat. Selain itu ada juga yang dilengkapi dengan peluncur granat.
Kunci kesuksesan dari misi pembesan sandera, selain operasi senyap dan rahasia, penggunaan teknologi pemetaan medan melalui drone, dan data lengkap mengenai daerah operasi, yang dipimpin langsung oleh Pangdam XVII/ Cenderawasih.
Evakuasi warga yang sebelumnya disandera oleh kelompok bersenjata pimpinan Ayub Waker dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Brimob Polda Papua, Kombes Pol Mathius D. Fakhiri, sekitar pukul 09.30 WIT, Jumat.