Banjir dan longsor terjadi di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan pada Jumat 3 Mei 2024 sekitar pukul 01.17 WITA. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyatakan, setidaknya 13 kecamatan di Kabupaten Luwu terdampak bencana tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga untuk selalu waspada atas potensi tanah longsor susulan mengingat hujan masih sering turun di wilayah Kecamatan Bastem Utara.
Apabila terjadi hujan deras dalam periode lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter, maka masyarakat yang sedang berkendara diimbau untuk mencari lokasi yang aman dan menepi sejenak, serta hindari berada dekat dengan lereng tebing yang berpotensi longsor.
Jika berada di kawasan tebing yang sudah terlihat akan longsor, segera lari dan evakuasi menjauh secepatnya dari kawasan berbahaya, jangan menunggu atau membuang waktu evakuasi melihat fenomena longsor karena longsor terjadi sangat cepat, dan eskalasi bidang longsoran bisa sangat luas.
13 kecamatan yang dimaksud adalah, Suli, Latimojong, Suli Barat, Ponrang Selatan, Ponrang, Bupon, Larompong, Larompong Selatan, Bajo, Bajo Barat, Kamanre, Belopa dan Belopa Utara dengan ketinggian muka air terpantau 1-3 meter.
“Total 14 warga meninggal dunia akibat banjir dan longsor yang terjadi di Kabupaten Luwu,” kata Abdul melalui keterangan tertulisnya.
Data terbaru Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Sabtu (4/5/2024) pukul 06.00 WIB, 1.385 KK terdampak dan 115 jiwa mengungsi di beberapa masjid dan rumah kerabat.
Banjir pun menyebabkan sebanyak 1.867 unit rumah terdampak, 103 unit rumah rusak berat, 42 unit rumah hanyut, empat titik ruas jalan terdampak, satu unit jembatan terdampak, 14 unit kendaraan roda dua dan empat terdampak, serta lahan persawahan dan perkebunan warga terdampak.
Abdul menjelaskan, BPBD Kabupaten Luwu, BPBD Provinsi Sulawesi Selatan, dan tim gabungan hingga saat ini masih melakukan pendataan di lapangan.
Kemudian, tetus mengevakuasi warga yang terdampak dan terus memonitoring dampak banjir ini ke aparat kecamatan, kelurahan serta desa setempat guna melihat dampak lanjutan yang masih berpotensi terjadi.
“Kondisi akhir dilaporkan air berangsur surut,” ujarnya.