Jakarta – Sabtu malam, 8 Februari 2025, Gedung Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) di Jakarta dilanda kebakaran. Laporan pertama diterima sekitar pukul 23:09 WIB, dengan api diduga berasal dari lantai 1 Gedung Humas. Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, yang saat itu baru saja menghadiri acara di Jakarta Barat, segera menuju lokasi dan tiba pada pukul 23:40 WIB. Beliau menyaksikan langsung upaya pemadaman api yang berlangsung hingga sekitar pukul 00:15 WIB.
Dalam keterangannya, Nusron Wahid menyatakan bahwa penyebab pasti kebakaran belum diketahui. Namun, yang menjadi perhatian utama adalah keamanan dokumen penting yang berada di gedung tersebut. Kepala Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri, Brigjen Sudjarwoko, menduga bahwa tidak ada dokumen vital yang terbakar, mengingat area yang terdampak adalah ruang Humas. “Kalau dokumen penting, saya rasa tidak mungkin diletakkan di atas meja tergeletak,” ujarnya.
Insiden serupa pernah terjadi di Kantor ATR/BPN Kabupaten Brebes pada Juli 2023. Kebakaran tersebut menghanguskan sekitar 6.000 sertifikat tanah yang siap diserahkan kepada masyarakat. Meski demikian, Kepala ATR/BPN Brebes, Siyamto, memastikan bahwa data elektronik dari dokumen tersebut aman dan proses pencetakan ulang dapat dilakukan. “Masyarakat tidak perlu khawatir karena kami mempunyai dokumen elektronik terhadap sertifikat yang terbakar,” jelasnya.
Menanggapi rentetan insiden ini, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Hadi Tjahjanto, menekankan pentingnya penguatan pengamanan data di Kementerian ATR/BPN. Beliau menyarankan pembentukan Computer Security Incident Response Team (CISRT) untuk memastikan keamanan data digital. “CISRT ini jangan berperan hanya sebagai ikon semata, tetapi harus terus melaksanakan fungsi dengan baik,” tegas Hadi.
Kejadian-kejadian ini menimbulkan pertanyaan di kalangan masyarakat mengenai keamanan dokumen pertanahan, terutama yang berkaitan dengan sengketa tanah. Meskipun pihak kementerian telah memastikan bahwa data elektronik aman, insiden kebakaran tetap menjadi peringatan akan pentingnya sistem pengamanan yang lebih baik.
Sebagai langkah preventif, Kantor ATR/BPN Brebes telah meningkatkan jumlah Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di gedung baru mereka. “Kita upayakan semaksimal mungkin agar musibah tidak terulang lagi,” kata Siyamto.
Masyarakat berharap agar Kementerian ATR/BPN terus meningkatkan sistem keamanan, baik untuk dokumen fisik maupun digital, guna memastikan bahwa data pertanahan tetap terlindungi dan terhindar dari potensi kehilangan akibat bencana atau insiden lainnya.